Karding Optimis Produk UKM dan IKM Wonosobo Mampu Bersaing di Pasar Ekspor

Karding Optimis Produk UKM dan IKM Wonosobo Mampu Bersaing di Pasar Ekspor

PENUTUPAN. Anggota Komisi VII DPR-RI, Abdul Kadir Karding saat diwawancara usai hadir acara penutupan pelatihan bagi wirausahawan Wonosobo, Selasa (24/10) kemarin lusa. -Mohammad Mukarom-magelangekspres

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Anggota Komisi VII DPR-RI, Abdul Kadir Karding optimis produk-produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Industri Kecil dan Menengah (IKM) Wonosobo mampu bersaing di pangsa pasar ekspor.

Optimisme itu telah dibuktikan sejumlah produk daerah yang diketahui berhasil ekspor ke sejumlah negara asing.

"Berani dong bersaing. Optimis Wonosobo bisa bersaing di pangsa pasar ekspor," katanya.

BACA JUGA:Tebing Setinggi 7 Meter di Wonosobo Longsor, Satu Rumah Ketiban Bongkahan Material

Hal itu disampaikan saat dirinya hadir di Kabupaten Wonosobo. Tepatnya menghadiri acara penutupan kelas kewirausahaan bersama perwakilan dari Kementerian Perindustrian RI di sebuah hotel setempat baru-baru ini.

Keyakinan Karding tersebut diutarakan karena telah melihat berbagai produk olahan asal Wonosobo mampu menjadi daya tarik bagi importir di beberapa negara seperti ekspor ke Jepang, Amerika Serikat, Canada, India, dan Cina.

Seperti yang diketahui, sejauh ini produk-produk Wonosobo yang berhasil dikirimkan ke negara-negara tersebut di antaranya yaitu teh tambi, kopi, kayu olahan sengon, produk home industri olahan buah nanas dan buah salak, carica, hingga gula semut.

BACA JUGA:Sampel Produk UKM Wonosobo Dibawa ke Canada, Kurasi Paling Lama Sebulan

"Lah kan Wonosobo sendiri sudah banyak mengekspor produknya. Tandanya memang daerah siap dan mampu bersaing, begitu," ucap Karding saat diwawancara.

Di samping itu, Karding juga mengatakan bahwa sampai saat ini yang menjadi persoalan bagi masyarakat pengusaha, khususnya para wirausaha kelas kecil dan menengah adalah harga pasar lokal yang masih rendah untuk diekspor.

Sementara segala pembiayaan untuk mempersiapkan barang untuk kebutuhan konsumen (importir) memakan modal yang dinilai tidak sedikit. Sehingga baginya pemerintah musti mengambil sikap akan kondisi tersebut.

Pasalnya, jika tidak terdapat tindakan khusus maka dikhawatirkan kegiatan ekspor barang akan semakin dihindari, atau pemasaran produk hanya akan digiatkan di tingkat domestik saja. Tentunya cukup berpengaruh terhadap pendapatan negara.

"Itu yang kita dorong. Cukainya boleh kok ditinggikan, persyaratan impor barang dari Indonesia agak dibuat rumit sedikit," katanya.

BACA JUGA:Produk Unggulan Wonosobo Tembus Pasar Dunia, Teken MoU dengan Importir WNA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres