3 Fakta Menarik Telaga Dringo Dieng, Telaga Tertinggi di Jawa Tengah yang Mirip Ranu Kumbolo Gunung Semeru

3 Fakta Menarik Telaga Dringo Dieng, Telaga Tertinggi di Jawa Tengah yang Mirip Ranu Kumbolo Gunung Semeru

3 Fakta Menarik Telaga Dringo Dieng, Telaga Tertinggi di Jawa Tengah yang Mirip Ranu Kumbolo Gunung Semeru-@wonosobo_wisata-INSTAGRAM

MAGELANGEKSPRES -- Jika di Jawa Timur ada Ranu Kumbolo, danau yang berada di jalur pendakian Gunung Semeru, maka di Jawa Tengah juga terdapat pesona air di atas ketinggian, yakni Telaga Dringo Dieng.

Telaga Dringo berlokasi Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Letaknya masih berada di kawasan Dataran Tinggi Dieng yan tak jauh dari wisata Dieng Plateau, yakni hanya berjarak 11 km atau sekitar 30 menit berkendara.

Tak jauh berbeda dengan Ranu Kumbolo yang berada pada ketinggian 2.400 mdpl, Telaga Dringo sedikit lebih rendah yakni ada pada ketinggian 2.200 mdpl.

Meskipun begitu, lokasi telaga yang masih dikelilingi hutan lindung serta pemandangan pegunungan dari ketinggian membuat telaga ini digadang-gadang sebagai Ranu Kumbolonya Jawa Tengah.

Jika cuaca cerah, pemandangan dari sekitar telaga menunjukkan panorama gunung di kawasan Dieng seperti Gunung Sindoro, Gunung Petarangan dan juga Gunung Buthak.

Di sini kamu bisa mendirikan tenda di pinggir danau sambil melihat telaga yang sangat cantik ketika terpantul cahaya matahari. Kamu juga bisa menyaksikan pemandangan matahari terbit yang epic hanya dengan berjalan menuju bukit di sekitar telaga. Tenang saja bukit-bukit ini tidak terlalu tinggi untuk didaki.

Telaga Dringo yang terbentuk dari aktivitas alam ini memiliki sejumlah fakta yang menarik untuk diketahui.  Apa saja? Ini dia 3 fakta menarik Telaga Dringo, simak sampai habis ya!

BACA JUGA:Ngga Kalah Indah! Dua Telaga Ini Disebut Sebagai Ranu Kumbolonya Jawa Tengah

1. Terbentuk akibat letusan Gunung Sinila pada 1786

Dilansir dari Banjarnegarakab.go.id, setelah meletus di tahun 1786, Gunung Sinila hancur dan meninggalkan cekungan besar berupa kawah mati.

Lama kelamaan kawah tersebut secara alami terisi oleh air hujan dan juga mata air yang bermunculan di sekitar gunung hingga membentuk telaga yang kini disebut sebagai Telaga Dringo.

BACA JUGA:Menelusuri Pesona 5 Destinasi di Kawasan Dieng, Ternyata Masih Belum Banyak yang Tahu!

2. Nama Telaga Dringo diambil dari tanaman yang tumbuh di sekitar telaga

Asal usul penamaan telaga ini  diambil dari nama tanaman yang banyak tumbuh di sekitar telaga, yakni tanaman Dringo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: