Apa itu Geisha di Jepang? Begini Fakta dan Sejarahnya Ternyata Bukan Sebagai Wanita Penghibur

Apa itu Geisha di Jepang? Begini Fakta dan Sejarahnya Ternyata Bukan Sebagai Wanita Penghibur

Geisha Jepang--canva

4. Tradisi geisha telah ada sejak abad ke-17, dan hingga saat ini masih dipertahankan.

BACA JUGA:10 Fakta Menarik Tentang Negeri Sakura Jepang, No 9 Paling Digemari Banyak Orang

5. Mengenakan kimono adalah bagian penting dari identitas seorang geisha. Perhiasan dan riasan yang rumit juga merupakan ciri khas mereka.

6. Mereka sering hadir dalam acara-acara tertentu, seperti upacara teh atau pertemuan formal lainnya.

7. Geisha memiliki peran sosial yang penting, mereka adalah tuan rumah yang hebat dan mampu membuat tamu merasa nyaman.

8. Meskipun jumlah geisha telah berkurang drastis dalam beberapa dekade terakhir, para geisha yang masih aktif masih memainkan peran penting dalam budaya Jepang.

BACA JUGA:5 Rahasia Gaya Hidup Sehat Ala Ikigai Jepang Dijamin Pasti Bahagia

Antara Sensualitas dan Fakta dibalik Geisha Jepang

Siapa yang tidak tahu atau setidaknya pernah mendengar tentang wanita-wanita cantik Jepang yang mengenakan kimono ini?

Keberadaan Geisha Jepang identik dengan 'penghibur' dan beberapa bahkan menganggap mereka sebagai PSK.

Namun, kenyataannya tidak seperti itu. Masyarakat telah membuat stigma negatif tentang geisha ini.

Geisha (dalam bahasa Jepang: 芸者 "seniman") adalah seniman-penghibur tradisional Jepang. Profesi geisha tidak hanya dilakukan oleh perempuan Jepang. Bahkan, ada pria Jepang yang memilih menjadi geisha sebagai profesinya.

Pria yang menjadi geisha disebut Honko, mereka melakukan hal-hal yang sama seperti geisha perempuan, seperti menari, berdiskusi, bernyanyi, dan menemani tamu di restoran, bar, dan rumah teh.

BACA JUGA:Tak Perlu Ke Luar Negeri, Di Magelang Ada Nepal Van Java Dengan Pemandangan Tak Kalah Indah!

Bahkan, catatan sejarah mencatat bahwa geisha pertama adalah seorang pria. Di Kansai, istilah "geiko" (芸妓) dan geisha pemula "maiko" (舞妓) digunakan sejak Restorasi Meiji.

Istilah "maiko" hanya digunakan di distrik Kyoto. Pengucapan "gi ʃa" atau "gadis geisha" umum digunakan pada masa pendudukan Amerika Serikat di Jepang, yang memiliki konotasi prostitusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: