Apa itu Geisha di Jepang? Begini Fakta dan Sejarahnya Ternyata Bukan Sebagai Wanita Penghibur

Apa itu Geisha di Jepang? Begini Fakta dan Sejarahnya Ternyata Bukan Sebagai Wanita Penghibur

Geisha Jepang--canva

Di Republik Rakyat Cina, kata yang digunakan adalah "yi ji," yang pengucapannya mirip dengan "ji" dalam bahasa Mandarin yang berarti prostitusi.

Geisha belajar berbagai bentuk seni dalam kehidupan mereka, tidak hanya untuk menghibur pelanggan tetapi juga untuk kehidupan mereka sendiri. Intinya, geisha bukanlah wanita penghibur, PSK, atau ladies escort yang bisa dibawa tidur oleh pria.

BACA JUGA:5 Rahasia Hidup Bahagia Ala Masyarakat Finlandia, Peringkat Satu Negara Paling Bahagia di Dunia

Sebaliknya, mereka ada karena tuntutan karir dan zaman yang menunjukkan bahwa wanita juga bisa menjadi entertainer.

Tanpa Identitas (Anonimus)

Sebagai seorang geisha, identitas mereka harus tetap anonim, dan hal ini diajarkan dalam sesi pendidikan mereka.

Para geisha diharuskan menyembunyikan semua yang berkaitan dengan identitas mereka, seperti nama, alamat rumah, dan sebagainya, bahkan jika tamu mereka sangat terhormat.

Saat melayani tamu dengan menyajikan minuman teh, seorang geisha akan menarik kimononya sehingga keindahan kulit lengannya terlihat oleh tamu pria.

BACA JUGA:HEBAT! Ini Cara Finlandia Sukses Memiliki Sistem Pendidikan yang Luar Biasa

Perilaku ini merupakan simbol sensualitas atau godaan yang dinikmati oleh tamu, dan hal ini memang diharuskan.

Dengan melestarikan keindahan dan warisan budaya yang terkandung dalam keberadaan geisha, kita dapat mengekalkan sepotong berharga dari sejarah Jepang yang memukau.

Melalui dedikasi mereka untuk mempertahankan seni dan tradisi, geisha tetap menjadi simbol keanggunan yang melekat pada budaya Jepang.

Sebagai penjaga api kebudayaan, geisha mengajarkan kita pentingnya melestarikan warisan leluhur, sambil terus mempesona dunia dengan pesona mereka yang tak terlupakan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: