Kemarau Panjang Diduga Picu Kenaikan Harga Cabai di Temanggung

Kemarau Panjang Diduga Picu Kenaikan Harga Cabai di Temanggung

LAYANI. Salah satu pedagang sayuran di pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung sedang melayani pembeli.-SETYO WUWUH-MAGELANG EKSPRES

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES -- Tingginya harga cabai dalam kurun waktu satu bulan terakhir ini disinyalir karena pengaruh panjangnya musim kemarau saat ini, pasalnya jika dilihat dari permintaan juga tidak terlalu tinggi.

"Kemungkinan besar karena pasokan dari petani yang sedikit, kalau permintaan biasa saja tidak ada peningkatan yang berarti," tutur Rodiyah (57) salah satu pedagang di pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung Kamis kemarin.

Bahkan katanya, sejak harga cabai naik, permintaan justru menurun. Biasanya dalam kondisi normal bisa menjual lebih dari 50 kilogram cabai dari berbagai jenis, saat ini omset turun dibawah 30 kilogram.

"Kalau yang biasanya beli dua kilogram sekarang paling banyak belinya satu kilogram saja,"jelasnya.

BACA JUGA:UMK Temanggung Diusulkan Rp 2,1 Juta

Ia menuturkan, harga cabai mulai naik sejak akhir bulan Oktober lalu, saat itu harganya diantara Rp30.000 hingga Rp40.000 perkilogram tergantung jenis dan kualitasnya.

Kemudian harga terus naik menjadi Rp50.000 per kilogram untuk cabai sret merah (setan merah), dan Rp40.000 untuk cabai keriting merah dan Rp45.000 untuk cabai rawit.

"Dan sejak itu harganya naik terus dan bertahan mahal sampai dengan harga Rp90.000 perkilogram untuk cabai setan, Rp80.000 untuk cabai keriting merah dan Rp75.000 untuk cabai rawit,"jelasnya.

BACA JUGA:Buntuti Korban Lalu Ditabrak, Spesialis Pencuri Nasabah Bank Dibekuk polres Temanggung

Terpisah Fauzan (41) salah satu petani cabai di Desa Madureso Kecamatan Temanggung menuturkan, cabai yang dipanen pada bulan November ini adalah cabai yang ditanam pada bulan Juli dan Agustus, dimana bulan-bulan tersebut merupakan puncak musim kemarau.

Sehingga lanjutnya, pertumbuhan tanaman cabai juga tidak maksimal, bahkan tidak sedikit petani yang gagal panen karena tidak bisa menyiram tanaman cabai mereka.

"Banyak yang mati tanaman cabainya, kalaupun yang hidup produksinya juga tidak maksimal,"jelasnya.

BACA JUGA:Ratusan Pengawas di Temanggung Ikuti Apel Siaga, Netralitas ASN dan Medsos Berpotensi Jadi Pelanggaran

Menurutnya, dalam kondisi normal satu tanaman cabai bisa menghasilkan antara delapan ons hingga 9 ons, namun saat ini paling banyak hanya enam ons saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres