Longsor di Gemawang Temanggung, Satu Rumah Rusak Parah

Longsor di Gemawang Temanggung, Satu Rumah Rusak Parah

PARAH. Rumah salah satu warga di Dusun Kaliduren RT.02 Rw.07 Desa Ngadisepi, Kecamatan Gemawang, rusak parah karena tanah longsor. -SETYO WUWUH-MAGELANG EKSPRES

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES -- Hujan yang menguyur wilayah Kecamatan Gemawang Sabtu akhir pekan kemarin, menyebabkan tanah longsor  Dusun Kaliduren RT.02 Rw.07 Desa Ngadisepi, Kecamatan Gemawang, tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut, hanya saja kerugian ditaksir lebih dari Rp30 juta.

Kepala Seksi Kedaruratan Dan Logistik Bpbd Temanggung, Priyo Harjanto menerangkan, bencana tanah longsor bermula dari hujan deras yang menguyur wilayah tersebut pada siang hari sekira pukul 12.45 WIB hingga pukul 17.20 WIB.

Lamanya curah hujan tersebut lanjutnya, menyebabkan tebing dibelakang rumah milik Siswanto 36th warga Dusun Kaliduren RT.02 Rw.07 Desa Ngadisepi, Kecamatan Gemawang longsor dan menimpa dinding bagian samping rumah korban.

"Beruntung tidak ada orang saat kejadian sehingga tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut,"terangnya.

BACA JUGA:Buntuti Korban Lalu Ditabrak, Spesialis Pencuri Nasabah Bank Dibekuk polres Temanggung

Akibat peristiwa tersebut dinding rumah bagian kamar, dapur dan kamar mandi mengalami jebol. Hal tersebut diduga lantaran dinding rumah tidak mampu menahan cukup banyaknya material longsor yang berjatuhan dari senderan tersebut.

"Longsor ini mengakibatkan beberapa titik dinding rumah mengalami jebol dan rusak mas, seperti bagian kamar, dapur dan kamar mandi, yang jelas dinding rumah tersebut ngga mampu menahan banyaknya tanah yang sudah bercampur air lalu jatuh dari titik longsor menimpa dinding rumah tersebut," katanya.

Penanganan bencana tersebut melibatkan pihak bpbd, dibantu Tni, Polri, Forkompimca Gemawang, Perangkat Desa Ngadisepi, Tagana dan warga sekitar berupaya menyelamatkan barang-barang berharga milik korban yang masih bisa diselamatkan.

Priyo Harjanto juga menambahkan, diduga senderan yang mengalami longsor tersebut tidak mampu meresap banyaknya air yang diakibatkan oleh hujan deras dengan durasi cukup lama sehingga terjadilah bencana tanah longsor.

BACA JUGA:UMK Temanggung Diusulkan Rp 2,1 Juta

Beruntung saat kejadian pemilik rumah berhasil menyelamatkan diri sehingga tidak menimbulkan korban luka maupun korban jiwa, namun kini Siswanto beserta keluarga dengan jumlah lima jiwa harus mengungsi kerumah saudara untuk menghindari adanya longsor susulan.

"Menurut analisa sementara setelah kami cek ke lokasi titik longsor, selain faktor tanah yang masih renggang akibat habis musim kemarau panjang, diduga senderan tersebut juga ngga mampu menyerap banyaknya air hujan itu mas, makanya terjadi longsor. Untungnya pemilik rumah yakni pak Siswanto beserta anak-anak dan istrinya berhasil menyelamatkan diri, sehingga untuk korban luka maupun jiwa alhamdulilah nihil," terangnya.

Sementara itu, total kerugian yang dialami Siswanto akibat bencana tanah longsor tersebut diperkirakan kurang lebih mencapai Rp30 juta.

BACA JUGA:Kemarau Panjang Diduga Picu Kenaikan Harga Cabai di Temanggung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres