Dalam Sepekan 13 Bencana Berturut-turut Timpa Wonosobo

LONGSOR. Peristiwa tanah longsor/banjir di Kabupaten Wonosobo, Jumat (8/12). -ISTIMEWA-MAGELANG EKSPRES
Dari insiden tersebut, sebuah akses jalan perumahan di Wonosari Indah, tepatnya di Blok A mengalami kerusakan karena dilalui banjir bandang hingga setinggi 40 cm
Selain itu banjir juga melanda Kampung Kemiri Kelurahan Pager Kukuh Kecamatan Wonosobo. Banjir yang disebabkan oleh luapan Sungai Semagung itu membuat belasan rumah huni terdampak.
Bahkan sore itu pula terdapat sebuah rumah warga yang berada di timur sungai hancur dan terseret derasnya arus. Beruntungnya, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Ada 14 rumah terdampak. Kemudian ada 4 orang mengungsi," ujarnya.
BACA JUGA:Empat Insiden Sekaligus Terjadi di Wonosobo, Banjir hingga Kebakaran
Tak hanya itu, sebuah SD Negeri di Kampung Ngasinan Kelurahan Kramatan pun alami hal serupa. Akibatnya, seisi ruangan sekolah tersebut terendam banjir kurang lebih setinggi 1 meter.
Dudy Wardoyo menyampaikan, awal mula banjir disebabkan oleh curah ujan tinggi mengguyur wilayah setempat selama 2 jam. Karena intensitas hujan naik sore itu, akibatnya sebuah irigasi di Desa Mirombo Rojoimo meluap.
Lalu luapannya membeludak hingga ke jalan raya. Air juga masuk ke sungai irigasi Kampung Ngasinan membuat volume airnya lebih tinggi dari biasanya sampai menerjang SD Negeri Kramatan.
"Evakuasi pembersihan lumpur alhamdulilah sudah kami lakukan bersama pihak sekolah. Setelah hujan reda dan banjir perlahan mulai surut akhirnya prosesnya berjalan lancar selama 3 jam," jelasnya.
Selanjutnya setelah menangani kasus banjir, BPBD juga mengerahkan puluhan relawan atas peristiwa tanah longsor pada hari itu. Disebutkan, ada sebanyak 7 insiden semenjak sore hingga malam hari.
Diterangkan, tanah longsor yang pertama terjadi di sebuah jalan kabupaten, tepatnya jalan penghubung dari Dusun Garung ke Dusun Kapencar Desa Kwadungan Kalikajar Kabupaten Wonosobo.
BACA JUGA:Hujan Lebat Seharian, Sebuah Masjid di Wonosobo Ambruk Tertimpa Longsor
Insiden yang bermula ketika hujan tak kunjung reda itu membuat tebing setinggi 60 meter longsor sepanjang 20 meter. Akibatnya ada orang meninggal tertimpa runtuhan tanah dan batuan sore itu, Jumat (8/12).
"Korban meninggal ini sepasang suami istri. Mereka meninggal di tempat setelah terkena longsor," kata Dudy Wardoyo.
Ia menyampaikan, korban sempat tak terlihat dari permukaan karena tertutup tanah bebatuan. Setelah proses evakuasi selama 2 jam, petugas menemukan Pujiyanto (43) dan Nanik (38) sudah tak bernyawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres