Sejarah dan Alasan Kuat Rohingya Enggan Kembali ke Negara Asal Mereka Myanmar

Sejarah dan Alasan Kuat Rohingya Enggan Kembali ke Negara Asal Mereka Myanmar

Camp pengungsian terbesar di Pulau Bhasan Char Bangladesh yang dipenuhi pengungsi etnis Rohingya selama bertahun-tahun--

BACA JUGA:Begini Cara Mengajukan KUR BNI Buat Buka Usaha Kecil dengan Cicilan Cuma Rp400 Ribuan

Menurut laporan UNHCR, pada Oktober 2023 lebih dari 1,2 juta pengungsi Rohingya mencari perlindungan ke sejumlah negara.

Bangladesh menjadi negara yang paling banyak menampung yaitu lebih dari 960.000 orang para pengungsi.

Mereka menempati camp pengungsi di wilayah Koksbasar di Banglades. Dulunya, Koksbazar merupakan lokasi tujuan wisata yang paling populer di Bangladesh.

Namun dengan jumlah pengungsi lebih dari 900.000 orang menjadikan tempat ini sangat padat serta Koksbazar sebagai camp pengungsian terbanyak di dunia.

Saking padatnya, saat mereka tidur menggunakan satu kamar untuk 10 orang. Hal ini juga membuat kondisi lingkungan menjadi tidak higienis.

BACA JUGA:Viral! TKW Asal Bondowoso Terlantar Usai Uangnya Habis Ditilap Anak, Ternyata Sempat Viral Ditolong Uya Kuya

Selain itu di Koksbasar juga sering terjadi kekerasan pelacehan seksual, perdagangan manusia, penculikan, dan lain-lain.

Sedangkan untuk alasan keamanan Pemerintah Bangladesh membatasi akses Rohingya.

Hal ini untuk mempertegas sifat sementara dari tinggalnya pengungsi Rohingya di Bangladesh.

Pada Mei 2022, Pemerintah Bangladesh telah merelokasi sebanyak 30.000 pengungsi Rohingya.

Kemudian, antara Desember 2020 sampai Januari 2021 proses pemindahan Rohingya ke Pulau Bhasan Char mulai dilakukan, hingga jumlahnya mencapai 100.000 jiwa.

BACA JUGA:Miris! 40 Tahun jadi TKW di Malaysia, Uang Ibu Ini Ludes dan Kini Malah Dikirim Ke Panti Jompo Oleh Anaknya

Pengusi Rohingya yang berada di Pulau Bhasan Char itu diizinkan pemerintah Bangladesh untuk bebas bergerak ke mana saja sampai melakukan apa saja.

Namun, untuk keluar dari pulau tersebut mereka memerlukan izin khusus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: