1.651 Los dan Kios Pasar Induk Wonosobo Tak Ditempati Pedagang

1.651 Los dan Kios Pasar Induk Wonosobo Tak Ditempati Pedagang

KIOS. 40 persen los dan kios di Pasar Induk Wonosobo belum ditempati pedagang, Rabu (17/1). -Mohammad Mukarom magelangekspres-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Meski di setiap bilik sudah terdapat kode masing-masing kepemilikan sewa, sebanyak 1.651 tempat meliputi los dan kios di Pasar Induk Wonosobo masih belum didiami oleh pedagang.

Hal itu membuat pemasukan daerah dari sektor pasar mandek.

BACA JUGA:Belum Semua Pedagang Pindah ke Pasar Induk Wonosobo, Ini Alasannya

Karena itu, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disdagkop UKM) setempat akan segera menyurati setiap pedagang yang sudah terlanjur sewa, namun tak juga ditempati berjualan.

"Sesuai dengan Perbup nomor 44 tahun 2022, kita akan surati sampai 3 kali. Kalau masih belum direspons, los dan kios akan kita tarik dan kita lempar ke pedagang lain yang ingin menggunakan tempat tersebut. Karena kalau los dan kiosnya tidak dipakai, otomatis uang sewanya terhenti karena mereka merasa sudah tidak menempati," kata Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disdagkop UKM), Kristyanto.

Ia menyampaikan, pemerintah sudah menyediakan los dan kios sebanyak 4.463 tempat. Namun 40 persen dari jumlah tersebut, atau sebanyak 1.651 los ataupun kios belum termanfaatkan.

BACA JUGA:Bupati Wonosobo Tinjau Pasar Induk, Maklumi Belum Seluruh Pedagang Masuk

Rata-rata los dan kios yang masih kosong berada di lantai 3 dan lantai 4. Kristiyanto menduga, para pedagang menganggap lokasinya tidak strategis dan sulit dijangkau oleh pembeli. Selain itu, dimungkinkan bahwa pedagang merasa tak puas karena bangunan los ataupun kiosnya tampak lebih sempit.

"Tempatnya terlalu sempit, bisa jadi. Kita bangun pasar kan ada aturannya. Jarak dari jalan ke los atau kios sekitar 175 cm. Otomatis itu makan tempat sehingga mengurangi luasan los, terus mungkin juga karena dinilai kurang strategis sebab tempatnya di lantai atas," terangnya.

Dirinya mengatakan, sejauh ini pihak dinas serta pengelola pasar masih berusaha mencari solusi alternatif terbaik untuk memperbaiki tata kelola Pasar Induk. Terutama usai peristiwa kebakaran beberapa tahun lalu, yang membuat Pasar Induk musti alami reaktivasi sejak 1,5 tahun silam.

BACA JUGA:Ditemui Melanggar, Satpol PP Wonosobo Sikat Puluhan APK

Kondisi tersebut, lanjutnya, merupakan salah satu faktor turunnya atensi pedagang dalam berjualan di Pasar Induk. Saat ini, pedagang di pasar lebih banyak beraktifitas di lantai dasar, beberapa juga sudah mulai berjualan di lantai 2. Sementara di lantai 3 dan 4, terdapat sejumlah pedagang sudah buka lapak, namun belum banyak.

"Kita masih cari alternatif terbaik untuk menata pasar pasca insiden kebakaran. Kita berusaha, selain agar citra pasar tidak lagi kumuh, juga bagaimana agar los kios yang sudah disewa ini segera ditempati," ujarnya.

"Lantai 3 masih banyak yang kosong itu. Mungkin cari alternatif lain supaya pasar bisa ramai, apakah nanti lantai 3 untuk tempat parkir, lift juga sudah ada. Kita masih cari solusi saja yang terbaik," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres