Mengapa Angin di Gunung Lebih Kencang Dibanding Angin Di Dataran Rendah? Ini Jawaban Fenomena Angin Kencang

Mengapa Angin di Gunung Lebih Kencang Dibanding Angin Di Dataran Rendah? Ini Jawaban Fenomena Angin Kencang

Mengapa Angin di Gunung Lebih Kencang Dibanding Angin Di Dataran Rendah? Ini Jawaban Fenomena Angin Kencang-Hunt on Photos Studio-Pexels

Udara panas ini naik ke atas dan digantikan oleh udara yang lebih dingin dari daratan.

BACA JUGA:Viral Pemotor Kakek-Nenek Kecelakaan Akibat Bendera Parpol yang Roboh di Flyover Kuningan Jakarta Selatan

Akibatnya, terjadi aliran udara dari laut ke daratan yang dinamakan dengan angin laut.

Kedua jenis angin ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan suhu di suatu daerah.

Angin darat membantu mendinginkan daratan yang terkena panas sinar matahari, sedangkan angin laut membantu mendinginkan suhu di sekitar pantai.

Pada saat sore hari, puncak gunung yang lebih dingin akan mengalirkan udara ke lembah dan lembah akan melepaskan energi panas.

Aliran udara ini dikenal sebagai angin gunung.

BACA JUGA:Kemarau Panjang, 1 Juta Liter Air Rutin Dialokasikan untuk Warga Terdampak El Nino di Wonosobo

3. Angin Ribut atau Angin Puyuh

Angin ribut atau angin puyuh, yang juga dikenal sebagai angin puting beliung.

Angin ini datang secara tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi, bergerak dalam pola spiral, dan menyentuh permukaan bumi sebelum menghilang dalam waktu singkat, sekitar 3 hingga 5 menit.

Kecepatan rata-rata angin ini berkisar antara 30 hingga 40 knots.

Angin ribut atau angin puyuh ini berasal dari awan Cumulonimbus (CB), yang memiliki penampilan bergumpal, berwarna abu-abu gelap, dan menjulang tinggi.

4. Angin Fohn

Angin Fohn adalah salah satu jenis angin yang keempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: