Bencana Alam Terus Terjadi di Wonosobo, Bupati: Anomali Cuaca Seperti Musim Pemilu Saat Ini

Bencana Alam Terus Terjadi di Wonosobo, Bupati: Anomali Cuaca Seperti Musim Pemilu Saat Ini

bencana tanah longsor di Kabupaten Wonosobo baru-baru ini-DOKUMEN-

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES -- Sebanyak 17 titik bencana alam terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Wonosobo, hanya dalam kurun waktu seminggu.

Bupati Afif Nurhidayat menyebut, daerahnya sedang diintai bencana karena anomali cuaca yang terjadi tak seperti biasanya.

Seperti yang telah diberitakan di banyak media, sejumlah bencana meliputi tanah longsor dan angin kencang menerjang 17 titik di Wonosobo.

BACA JUGA:Resah Karena Perselisihan Keluarga, Remaja di Wonosobo Sempat Ancam Akhiri Hidupnya

Menurut Afif, kondisi tersebut salah satunya karena cuaca ekstrem. Guyonannya, cuaca saat ini seperti situasi pemilu.

"Cuaca tidak bisa ditebak, kadang panas dan tiba-tiba hujan deras. Anomali cuaca ya kira-kira seperti musim pemilu lah," kata Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat sambil memberikan bumbu humor, Jumat (26/1).

BACA JUGA:WADUH! Kasus Dugaan Penyimpangan Kembang Desa di Purworejo Mencuat Lagi

Bagi Afif, hal demikian dapat menjadi kewaspadaan bagi masyarakat, terutama bagi penduduk yang tinggal di dataran tinggi dan bagi penduduk yang bermukim di dekat aliran sungai.

Ia meminta supaya beberapa kejadian tersebut dapat disikapi dengan tenang dan tentunya tetap berhati-hati.

"Wonosobo itu sudah langganan bencana alam. Angin kencang juga terjadi, siapa yang sangka itu kejadian, ya meskipun kita terus bergerak bareng untuk meminimalisir dampaknya," jelasnya saat diwawancara di halaman Pendopo Kabupaten Wonosobo.

BACA JUGA:Senderan Rumah Longsor, Seorang Kakek di Wonosobo Ngungsi

Berdasarkan laporan BPBD Wonosobo, selama seminggu semenjak Kamis (18/1) lalu, ada sebanyak 7 kejadian tanah longsor, dan sebanyak 10 peristiwa angin kencang yang mengakibatkan puluhan rumah bahkan sempat memakan korban jiwa.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Wonosobo, Dudy Wardoyo mengungkapkan, total rumah huni terdampak dari peristiwa tersebut yakni sebanyak 38 unit. Lalu ada 1 korban tewas tertimpa pohon akibat angin kencang.

"Totalnya 38 rumah. 32 rumah rusak ringan, 5 rusak sedang, dan 1 rusak berat. Untuk korban ada 1 orang di Kecamatan Watumalang," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres