Grebeg Kupat Mertoyudan Magelang, Melihat Keseruan Tradisi Rutin Di Momen Idulfitri

Grebeg Kupat Mertoyudan Magelang, Melihat Keseruan Tradisi Rutin Di Momen Idulfitri

Masyarakat berebut kupat dalam acara Grebeg Kupat di Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Minggu, 14 April 2024-HENDRI SAPUTRA-MAGELANG EKSPRES

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES Grebeg Kupat di Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Mertoyudan, Kabupaten Magelang kembali diselenggarakan Minggu, 14 April 2024.

Tradisi tahunan ini digelar setelah merayakan Hari Raya Idulfitri.

Lusiana (24) warga dusun setempat menjelaskan bahwa acara ini menjadi acara yang sangat dinantikan masyarakat Dusun Dawung.

“Iya acara ini bagi kami merupakan salah satu icon dan sangat dinantikan setiap tahunnya,” terang Lusiana.

BACA JUGA:Netizen Bandingkan Balon Udara di Magelang Merusak Rumah Warga dengan Tradisi di Wonosobo yang Estetik

Lusiana menjelaskan bahwa acara tersebut bisa terselenggara dengan adanya bantuan dari pendanaan berbagai elemen.

“Acara ini untuk pendanaan dari swadaya masyarakat dan juga dibantu oleh pemerintah desa,” ujar Lusiana.

Perlu diketahui bahwa makna dari Grebeg Kupat itu adalah ‘aku lepat’ atau saya salah. Ini bertujuan untuk menjaga kerukunan dan saling memaafkan antarsesama.

BACA JUGA:Pelaku Penerbangan Balon di Magelang Siap Bayar Ganti Rugi Buntut Kerusakan Rumah Warga

Lusiana menerangkan ada perbedaan dari tahun kemarin dengan tahun ini.

“Perbedaannya itu sebelum acara grebek kupat berlangsung ada acara halal bihalal dan pengajian dahulu, kalau tahun lalu acara tersebut dipisah di lain hari,” kata Lusiana.

Kemudian setelah halal bihalal baru dilanjutkan dengan acara arak-arakan dan hingga kupat tersebut diperebutkan warga.

BACA JUGA:Balon Udara yang Meledak Merusak 5 Rumah di Magelang Diduga Diterbangkan Warga Ngluwar

Lusiana menjelaskan bahwa respons masyarakat dengan terselenggaranya acara ini sangatlah luar biasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres