Kawasan Dieng Diupayakan Alih Jadi Geopark Nasional, Berikut Kata Pj Gubernur Jateng

Kawasan Dieng Diupayakan Alih Jadi Geopark Nasional, Berikut Kata Pj Gubernur Jateng

GONG. PJ Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana memukul gong untuk membuka acara launching Geopark Dieng, di komplek Taman Syailendra Wonosobo, Senin (22/4). -Mohammad Mukarom-Magelang Ekspres

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah bersama Pemkab Wonosobo tengah berusaha mengalihkan status Kawasan Dieng, dari Geo Heritage menjadi Geopark Nasional, berbasiskan konservasi sumber daya alam (SDA).

Pengubahan status tersebut digelar oleh Dinas ESDM Jawa Tengah, dibuka sekaligus oleh Pj Gubernur, Nana Sudjana, bertepatan pada peringatan Hari Bumi 2024, di komplek Taman Syailendra Dieng Kulon, Kabupaten Wonosobo, Senin (22/4).

Dalam sambutanya, Nana Sudjana menyampaikan bahwa keberadaan Geopark Dieng ini sebagai salah satu alternatif untuk memperhatikan kelestarian lingkungan, dan untuk meningkatkan daya potensi berbagai sektor di daerah.

BACA JUGA:Berangkat MTQ 2024 di Pati Raya, Kafilah Wonosobo Kirimkan 38 Peserta

"Kawasan Dieng ini memiliki alam yang luar biasa, banyak sekali sektor-sektor yang berkembang di sini. Maka dengan adanya momentum Hari Bumi, kita perlu melakukan sesuatu sebagai bentuk untuk mencintai alam, melestarikan lingkungan," kata Pj Gubernur Nana Sudjana.

Tak sekadar ingin berusaha membuat Kawasan Dieng menjadi Geopark Nasional berbasis konservasi, Nana Sudjana juga mengajak Pemkab Wonosobo untuk berjuang menjadikan dataran tinggi Dieng ini menjadi Geopark Internasional.

Kepala ESDM Pemprov Jawa Tengah, Pujo Darmawan menambahkan, perjuangan tersebut masih dalam upaya.

Saat ini, pemerintah sedang mengusulkan status internasional melalui UNESCO global geopark.

"Untuk mengangkat geo heritage di Dieng, melalui keputusan menteri ESDM dan saat ini proses untuk ditetapkan sebagai geopark nasional. Bertahap, akan naik lagi levelnya ke internasional," ujarnya.

BACA JUGA:Permintaan BBM dan Gas LPG di Wonosobo Sempat Melonjak, Kini Sudah Stabil Kembali

Kata Pujo, di kawasan tersebut memiliki pemanfaatan SDA panas bumi, pariwisata, pertanian hortikultura unggulan, dan UMKM. Melalui program Geopark, semua sektor bisa berkembang berdasarkan aspek-aspek konservasi lingkungan.

Sementara itu, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menilai, pada peringatan Hari Bumi seyogyanya dapat menggugah kesadaran bersama untuk "cancut tali wanda", berperan melalui aksi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Menurutnya, hal itu dilandaskan atas terjadinya pemanasan global akhir-akhir ini, yang diikuti implikasi perubahan iklim drastis, dan berdampak serius terhadap berbagai sektor kehidupan, termasuk lingkungan, sosial, dan ekonomi.

"Kondisi ini sepatutnya mendorong kita untuk menempatkan kelestarian lingkungan sebagai salah satu prioritas, dalam pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang," kata Bupati Afif saat memberikan sambutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres