Kawasan Dieng Diupayakan Alih Jadi Geopark Nasional, Berikut Kata Pj Gubernur Jateng

GONG. PJ Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana memukul gong untuk membuka acara launching Geopark Dieng, di komplek Taman Syailendra Wonosobo, Senin (22/4). -Mohammad Mukarom-Magelang Ekspres
Afif menjelaskan, pengembangan Geopark menjadi salah satu upaya yang perlu didukung oleh seluruh pihak, terutama pengembangannya terdapat upaya-upaya pelestarian warisan geologi, keaneka-ragaman hayati, hingga budaya.
BACA JUGA:Vaksin DBD Mahal, Dinkes Wonosobo Minta Masyarakat Cegah Penyebaran
Kegiatan tersebut berlangsung mengusung tema ”Green Dieng: Unveiling Geopark Wonders for a Sustainable Tomorrow”. Di mana, kawasan tersebut dianggap memiliki ragam produk vegetasi unggulan di sektor pertanian.
"Tema ini cocok sekali karena melihat potensi lokal kita yaitu produk pertanian seperti kentang, carica, dan purwaceng, yang menjadi ciri khas Dieng itu sendiri," ujarnya.
Tak hanya itu, Kawasan Dieng juga kaya akan energi terbarukan berupa panas bumi, serta kaya dengan tradisi dan peninggalan budaya, sehingga sangat mendukung bagi pengembangan kawasan berbasis konservasi, pariwisata, maupun edukasi.
Bagi Afif, pendekatan Geopark lebih tepat untuk membantu memulihkan kawasan lindung Dieng. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Kawasan Dieng memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi Geopark Nasional Bahkan Geopark Global.
Selaras dengan itu, Afif memaparkan bahwa pengembangan Geopark erat kaitannya dengan peran dan posisi Kawasan Dieng yang strategis dalam konstelasi nasional dan regional Jawa Tengah, termasuk menjadi kawasan dengan DAS perioritas nasional.
BACA JUGA:Tak Lunasi Biaya Haji, 40 Calhaj Asal Kabupaten Magelang Batal Berangkat
"Kawasan Dieng menjadi hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu yang termasuk 15 DAS perioritas nasional, dan dalam konteks provinsi menjadi kawasan strategis fungsi daya dukung lingkungan hidup,"terangnya.
Selain itu juga, kawasan ini pun menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Dieng yang juga menjadi penyangga destinasi super prioritas Kawasan Borobudur dan sekitarnya.
Oleh karenanya, Afif berharap kolaborasi penanganan yang lebih holistik-tematik, integratif, dan spasial harus diutamakan. Dirinya menandaskan, untuk pengembangan Geopark perlu campur tangan banyak pihak, terutama pemerintah pusat.
"Karena Kawasan Dieng dan juga Kabupaten Wonosobo pada umumnya masih memerlukan dukungan dari pemerintah pusat, terutama untuk peningkatan aksesibilitas, konektivitas kawasan, pengembangan atraksi dan amenitas destinasi wisata, serta peningkatan produksi sarana dan prasarana pertanian, terutama hortikultura," pungkasnya. (mg7)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres