2 Caleg PDIP Terpilih Kota Magelang Mundur Imbas Konsekuensi Sistem KomandanTe

2 Caleg PDIP Terpilih Kota Magelang Mundur Imbas Konsekuensi Sistem KomandanTe

Para calon anggota legislatif dari PDIP Kota Magelang saat mendaftar diri di KPU Kota Magelang tahun 2023 lalu-WIWID ARIF-MAGELANG EKSPRES

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES -- Dua calon legislatif (caleg) dari PDI Perjuangan Kota Magelang mengundurkan diri dari pencalonan, meski terpilih berdasarkan perolehan suara terbanyak. Kedua caleg ini berasal dari daerah pemilihan (Dapil) 1 Magelang Selatan dan Dapil 2 Magelang Tengah.

Pengunduran diri kedua caleg terpilih tersebut berdasarkan surat yang diterima Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang.

Sayangnya, tidak ada alasan yang jelas perihal pengunduran diri tersebut. Hanya ada tanda tangan Ketua DPC PDIP Kota Magelang Budi Prayitno dan Sekretaris Rony S Haryanto.

BACA JUGA:Daftar Caleg Terpilih Resmi KPU Kota Magelang 2024-2029 Berdasarkan Perolehan Suara Terbanyak

Berdasarkan data yang dihimpun Magelang Ekspres, pengunduran ini berhubungan erat dengan sistem Komandan Satuan Tempur (KomandanTe) Stelsel yang diterapkan DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah.

Sebelum tiba waktu pemilu, para caleg dari PDIP diminta untuk menandatangani surat pernyataan menjalankan sistem KomandanTe tersebut. Apabila gagal, maka mereka siap untuk mengundurkan diri.

Lalu apa itu KomandanTe, dan bagaimana bisa sistem itu membuat caleg terpilih harus mengundurkan diri?

BACA JUGA:WOW! Narisqa Caleg PDIP Ini Pimpin Perolehan Suara Semua Dapil di Kota Magelang

Jadi, sistem KomandanTe itu merupakan aturan tentang pembagian wilayah suara bagi para caleg PDIP. Misalnya, salah satu caleg PDIP dari Dapil Kota Magelang dan mendapatkan wilayah tempur sebanyak 3 kelurahan. Maka tugasnya yakni memenangkan suara di 3 kelurahan itu.

Adanya sisgtem ini, bagi caleg yang mendapatkan suara terbanyak, belum cukup untuk mendapatkan angin segar dari partai apabila gagal menjalankan sistem KomandanTe atau gagal memenangkan di wilayah tempur tersebut.

Dengan kata lain, caleg menang di wilayah dapilnya, bisa jadi tidak dilantik karena kalah di wilayah tempur yang sudah diamanati partai.

BACA JUGA:Bambang Pacul Persilakan Sudaryono Duduk Bersandingan, Wacana Koalisi Gerindra PDIP?

Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menjelaskan bahwa sistem KomandanTe merupakan kultur barisan gotong-royong.

"KomandanTe Stelsel ini adalah hasil dari perenungan pikir atas apa yang diajarkan Bung Karno, lantas lahirlah kesadaran bahwa sistem elektoral kita harus disesuaikan dengan spirit zaman tanpa menghilangkan marwah jati diri kita sebagai anak ideologis Bung Karno," ucapnya pada Maret 2022 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres