Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, KH Muslich ZA: Bentuk Manusia Berkualitas

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - Nilai-nilai perjuangan dan rasa nasionalisme sesuai semangat Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 1945 harus terus dihidupkan. Diantaranya lewat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

Anggota MPR RI, KH Muslich Zainal Abidin, memberikan sosialisasi tersebut di Magelang, Jawa Tengah, dengan dihadiri ratusan orang, Sabtu 22 Juni 2024.

"Sosialisasi ini untuk menggali nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," katanya dihadapan hadirin dari berbagai kalangan.

Politisi PPP ini berharap masyarakat dapat memahami secara utuh, menyeluruh dan berkelanjutan. Diharapkan bisa menjadi dasar dalam mewujudkan visi dan misi Indonesia ke depan lebih maju dan bermartabat.

BACA JUGA:Bupati Wonosobo Ingin Media Lokal Mampu Lakukan Transformasi

Dijelaskan, sosialisasi tersebut dilandaskan pada cita-cita negara Indonesia. Salah satunya adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. 

"Maka atas dasar itulah sosialisasi menjadi begitu penting. Karena melalui kegiatan ini dapat membentuk manusia Indonesia yang berkualitas, maju, unggul," jelasnya.

Disamping itu juga membentuk akhlak mulia dan berdaya saing tinggi sebagai modal utama dalam pembangunan bangsa.

"Nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar negara harus selalu ditumbuh kembangkan," tegasnya Anggota DPR RI Komisi VIII ini.

BACA JUGA:Proyek Flyover Canguk Bikin Pipa Rusak, PDAM Kota Magelang Minta Maaf

Penumbuhan nilai-nilai tersebut diantaranya untuk mewujudkan cita-cita masa depan Indonesia yang lebih baik menuju masyarakat yang sejahtera, adil, makmur serta menjadi negara yang berdaulat dan bermartabat.

"Maka jangan lupa pahami Empat Pilar itu sebisa mungkin dan bisa mengimplementasikan," tandasnya.

Empat Pilar MPR RI tersebut terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dijelaskan penanaman nilai dalam Empat Pilar tersebut tidak cukup hanya menjadi jargon semata. Untuk itu, KH Muslich berharap pemerintah tidak lupa dengan penanaman nilai-nilai sejak dini.

Sumber: