Rahasia Doa Masuk Pasar, Dicatat Satu Juta Kebaikan dan Dihapus Satu Juta Keburukan

Rahasia Doa Masuk Pasar,  Dicatat Satu Juta Kebaikan dan Dihapus Satu Juta Keburukan

Rahasia Doa Masuk Pasar, Dicatat Satu Juta Kebaikan dan Dihapus Satu Juta Keburukan--

Beramal di Tengah Kelalaian Manusia

Kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, melaksanakan jamaah isya di awal malam. Beliau rutinkan itu, agar tidak memberatkan umatnya.

Namun suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan shalat isya hingga tengah malam. Para sahabat dengan setia menunggu beliau di masjid hingga tengah malam.

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dan membesarkan hati para sahabatnya,

مَا يَنْتَظِرُهَا أَحَدٌ مِنْ أَهْلِ الأَرْضِ غَيْرَكُمْ

”Tidak ada seorangpun di muka bumi ini yang menunggu shalat isya, selain kalian.” (HR. Bukhari 566 dan Muslim 638)

Ketika menjelaskan hadis ini, Ibnu Rajab mengatakan bahwa dalam hadis ini terdapat keterangan tentang keutamaan berdzikir kepada Allah di waktu-waktu dimana tidak ada orang yang berdzikir.

Karena itulah, terdapat keutamaan besar untuk dzikir ketika masuk pasar, sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan keterangan sahabat.

Kemudian Abu Sholeh mengatakan, “Sesungguhnya Allah tertawa terhadap orang yang berdzikir ketika masuk pasar. Sebabnya adalah orang ini berdzikir di tempat yang melalaikan, di tengah-tengah orang yang lalai untuk berdzikir kepada Allah.” (Lathaif al-Ma’arif, hlm. 131).

Sedang, al-Hafidz Ibnu Rajab menyebutkan beberapa keutamaan berdzikir di tengah kelalaian masyarakat dalam mengingat Allah, diantaranya adalah :

1. Dzikir ini akan lebih rahasia. Sementara amal sunah yang lebih rahasia, nilainya lebih besar. Karena itu, dzikir di keramaian hendaknya dibaca pelan, tanpa menggunakan tasbih.

2. Amal ini lebih berat dilakukan. Karena umumnya manusia akan mengikuti apa yang dilakukan masyarakat di sekitarnya. Dan semakin berat amal itu dikerjakan, pahalanya semakin besar.

3. Berdzikir di tengah kelalaian masyarakat, menjadi sebab Allah tidak menurunkan adzab kepada mereka.

Ibnu Rajab menyebutkan, "Sebagian ulama salaf mengatakan, ”Berdzikir mengingat Allah di tengah orang yang lupa Allah, ibarat orang yang melindungi sekelompok masyarakat yang lemah. Andaikan bukan karena keberadaan orang yang berdzikir di tengah kelalaian manusia, niscaya mereka akan binasa.” (Lathaif al-Ma’arif, hlm. 133).

Semoga kita dimudahkan untuk senantiasa berdoa ketika masuk pasar. Di saat banyak orang yang lalai namun kita tetap terus mengingat Allah Ta'ala. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: