Walikota Magelang Beberkan Tiga Jalur Utama Menjadi Wirausaha Muda di Kota Getuk

Walikota Magelang Beberkan Tiga Jalur Utama Menjadi Wirausaha Muda di Kota Getuk

Program inkubasi bisnis bertajuk Bisnis Orientasi Sukses Pemuda (Bos Muda) Magelang yang diinisiasi Disporapar Kota Magelang, Rabu 3 Juli 2024 di Pendopo Walikota Magelang.-Haryas Prabawanti-Magelang Ekspres

MAGELANG, MAGELANG EKSPRES - Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz beberkan tiga jalur utama untuk menjadi pengusaha sukses untuk generasi muda khususnya di wilayah Kota Magelang.

Adapun tiga jalur tersebut yakni talenta atau bakat, belajar, serta perpaduan talenta dan bakat.

Hal itu dr Aziz sampaikan dalam acara program inkubasi bisnis bertajuk Bisnis Orientasi Sukses Pemuda (Bos Muda) Magelang  yang diinisiasi Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang, Rabu 3 Juli 2024 di Pendopo Walikota Magelang.

BACA JUGA:Pedagang Lansia di Pasar Rejowinangun Kota Magelang Khawatir dengan Sistem Digitalisasi Pembayaran Retribusi

Selain itu, menurut dr Aziz, untuk bergelut di dunia wirausaha, perlu sikap pantang menyerah dan perjuangan tinggi karena kedepan akan banyak tantangan yang harus dihadapi.

Sebagai walikota sekaligus dokter yang juga berkiprah di dunia bisnis, dr Aziz menceritakan pengalamannya ketika mengelola rumah sakit swasta.

"Awalnya cuma satu klinik, sampai lambat laun bisa berkembang dan sekarang punya empat rumah sakit, semua tantangan jatuh bangun sudah dilalui," katanya.

Terlebih, berbagai peran yang harus ia lakoni membentuknya menjadi pengusaha yang berani gagal, jatuh bangun, jujur, dan disiplin serta dermawan.

Hal senada disampaikan pengusaha kopi arabika asal Kaliangkrik, Rinto yang merintis bisnisnya sejak 12 tahun silam dan telah melewati pahit getirnya dunia bisnis.

BACA JUGA:Fine Art Exhibition Sang Aji #3 Kembali Digelar di Loka Budaya Kota Magelang

Rinto menuturkan, sebelum sukses menjadi pemasok kopi di berbagai daerah, dirinya sempat merugi banyak, terlebih saat masa pandemi Covid-19 yang membuat berbagai sektor ekonomi terguncang.

"Pernah saldo sampai minus, padahal petani yang menjual biji kopi terus berdatangan, bingung jual lagi kemana, tapi saya pantang menyerah, terus berusaha bagaimanapun caranya," ujar Rinto.

Kini, Rinto bahkan mampu menggerakkan masyarakat Kaliangkrik untuk menanam kopi dan menjualnya ke berbagai kedai besar.

Pria yang juga aktif di bidang pendidikan anak usia dini itu menyebut, kunci untuk memulai usaha adalah menanamkan dalam diri konsep yang positif dan menyadari bahwa setiap pribadi itu unik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres