Fokus Penanganan Rob, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Respons Cibiran Publik Lewat Kerja Nyata

Fokus Penanganan Rob, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Respons Cibiran Publik Lewat Kerja Nyata

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi saat menghadiri Rembug Bareng Gubernur di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Rabu (2/7).-IST-MAGELANG EKSPRES

SEMARANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memilih merespons kritik publik soal rob di Sayung, Kabupaten Demak, dengan kerja nyata.

Bagi Luthfi, cibiran publik justru jadi pemantik untuk memperkuat strategi penanganan rob, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

Di hadapan para pimpinan media dalam forum Rembug Bareng Gubernur di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Rabu (2/7) lalu, Luthfi mengibaratkan kritik sebagai vitamin penyemangat.

"Kalau saya dibully, ya saya anggap itu penyegar. Yang penting saya kerja tulus dan terus gaspol," ujar mantan Kapolda Jateng itu.

BACA JUGA:Sinergi Polres, Kodim, dan Warga Kalimiru: Panen Raya & Tanam Jagung Modern Dukung Ketahanan Pangan Purworejo

Luthfi memahami, masyarakat kerap menyoroti persoalan rob karena belum mengetahui secara detail penanganan yang tengah digarap pemerintah.

Padahal, bencana rob di wilayah Demak bukan hal baru. Fenomena ini sudah berlangsung lebih dari satu dekade, diperparah oleh penurunan tanah akibat eksploitasi air tanah secara masif.

BACA JUGA:Karoseri Laksana Kirim Bus ke Sri Lanka, Produk Jateng Kian Diakui Dunia

Untuk itulah, Pemprov Jateng menyiapkan solusi dua arah yakni program jangka pendek dan proyek jangka panjang.

Salah satu langkah strategis ke depan yakni pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall, yang selaras dengan program nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

"PU sudah mulai bangun tanggul dari Jakarta ke arah Pantura. Jawa Tengah termasuk bagian yang didorong percepat. Tahun 2026, tanggul laut ini mulai berfungsi," tegasnya.

BACA JUGA:Komitmen Tingkatkan Potensi Bawang Merah, Wamentan Sudaryono Dorong Koperasi Desa Merah Putih Brebes

Selain tanggul, dua kolam retensi raksasa disiapkan di wilayah Terboyo dan Sriwulan. Kolam Terboyo berkapasitas 6 juta meter kubik air di atas lahan 189 hektare.

Sementara Sriwulan akan menampung lebih dari 1 juta meter kubik air dengan luasan 28 hektare. Fungsinya jelas yakni untuk menahan limpahan air rob dari kawasan pesisir Demak dan Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres