Petani Tembakau Temanggung Terancam Terpuruk: Gudang Garam Tak Lagi Serap Panen 2025

Petani Tembakau Temanggung Terancam Terpuruk: Gudang Garam Tak Lagi Serap Panen 2025

RAWAT. Petani di Kecamatan Bansari sedang merawat tanaman tembakau di tengah tanaman bawang putih. -SETYO WUWUH-MAGELANG EKSPRES

“Kami sudah menyurati Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan untuk membicarakan kondisi tembakau dan pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil tembakau (DBHCHT),” ujar Agus, Kamis (19/6).

BACA JUGA:Jelajah Perkebunan Kopi dengan Jeep Offroad, Potensi Wisata Baru di Temanggung

Langkah ini diambil sebagai respons atas keresahan petani akibat tidak adanya kepastian pembelian dari pabrikan.

Agus menambahkan, walau menghadapi ketidakpastian, para petani tetap menanam tembakau karena tradisi dan karakter tanaman yang cocok untuk musim kemarau di wilayah pegunungan Temanggung.

"Tembakau itu sudah jadi budaya. Selain itu, di musim kemarau sulit mencari komoditas lain karena kekurangan air. Tembakau adalah pilihan logis dan historis," jelasnya.

BACA JUGA:Bupati Temanggung Larang Keras Pungli di SD dan SMP, Minta Warga Lapor Langsung lewat Medsos

Namun, ketiadaan alternatif pemanfaatan tembakau selain untuk bahan baku rokok membuat posisi petani makin rentan.

Apalagi, perusahaan rokok golongan satu seperti Gudang Garam menghentikan pembelian sejak 2024, dan belum menunjukkan tanda-tanda akan kembali menyerap hasil panen petani.

Di sisi lain, regulasi kenaikan tarif cukai rokok yang terus berlangsung sejak 2020 ikut memperparah situasi.

BACA JUGA:Polres Temanggung Salurkan 160 Paket Bansos di 4 Titik pada Hari Bhayangkara ke-79

Tujuan awal untuk meningkatkan pendapatan negara dan menekan prevalensi perokok justru berbalik arah.

Pendapatan negara menurun, sementara peredaran rokok ilegal semakin marak.

“Mahalnya harga rokok mendorong tumbuhnya pasar rokok ilegal. Menurut penelitian dari UGM, angkanya sudah mencapai 40 persen,” kata Agus.

BACA JUGA:Polres Temanggung Adakan Sosialisasi Pemberantasan Narkoba, Sasar Sejumlah Sekolah di Kabupaten Temanggung

Fenomena ini juga menjadi keresahan para pelaku industri yang justru dipukul dari dua arah: turunnya daya beli dan meningkatnya beban produksi akibat cukai mahal.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: temanggung ekspres

Berita Terkait