Ribuan Peserta Ikuti Tipitaka Chanting 2025 di Borobudur Magelang
IBADAH. Umat Buddha dari Indonesia dan berbagai negara mengikuti Tipitaka Chanting 2025 di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang-HARYAS PRABAWANTI-MAGELANG EKSPRES
BOROBUDUR, MAGELANGEKSPRES.ID - Ribuan umat Buddha dari seluruh Indonesia dan berbagai negara mengikuti Tipitaka Chanting 2025 di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 4-6 Juli 2025.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Asalha Mahapuja.
Ketua Pelaksana Tipitaka Chanting (ITC), Tonny Coason menjelaskan, peserta tahun ini berasal dari seluruh Indonesia dan beberapa negara seperti Thailand, Sri Lanka, Kamboja, Myanmar, Malaysia, Singapura, Inggris, Amerika Serikat, hingga Australia.
BACA JUGA:Kirab Waisak, Ribuan Umat Buddha Jalan Kaki dari Mendut ke Borobudur Magelang
“Kami membatasi kuota hanya 2.000 karena keterbatasan ruang. Sebenarnya masih banyak yang ingin ikut, tetapi kami harus tutup pendaftaran,” ujarnya kepada awak media, Jumat 6 Juli 2025.
Tonny menuturkan, Tipitaka Chanting 2025 berlangsung selama tiga hari.
Hari pertama dan kedua diisi dengan pembacaan 10 Sutta dari Majjhima Nikaya.
BACA JUGA:Ratusan Umat Buddha Berbagai Negara Doakan Perdamaian Dunia di Candi Borobudur
Kemudian, lanjut dia, hari kedua malam dilangsungkan Peradaksina atau Padakina, yaitu prosesi mengelilingi Candi Borobudur.
"Hari ketiga ditutup dengan kirab dari Candi Mendut ke Borobudur, diikuti sekitar 11.000 umat yang telah mendaftar," bebernya.
Sementara itu, Ketua Panitia Umum, Biksu Guttadhammo Mahathera, menjelaskan, kegiatan ini bukan hanya seremoni, tapi menjadi upaya membangun kesadaran batin umat Buddha.
BACA JUGA:Kemenag Prediksi 100.000 Umat Buddha Datangi Candi Borobudur Saat Puncak Waisak
“Setiap Sutta dibaca dalam bahasa Pali dan dijelaskan maknanya secara analitis. Tujuannya agar umat tidak sekadar hafal, tapi paham dan bisa mengamalkan nilai kebajikan dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Menurutnya, vibrasi dari pembacaan sutta di Candi Borobudur dapat menembus batas bangsa, bahasa, dan keyakinan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres