Hari Anak Nasional di Kabupaten Magelang Digelar Tepat di Depan Candi Borobudur
LAUNCING. Mentri PPPA didampingi Sekda Pemprov Jateng dan Bupati Magelang membunyikan permainan tradisional kletek pertanda acara Doland Festival dalam rangka Hari Anak Nasional di Kabupaten Magelang dibuka, Sabtu (12/7).-HENI AGUSNINGTYAS-MAGELANG EKSPRES
BOROBUDUR, MAGELANGEKSPRES.ID - Ratusan pelajar usai dini, sehingga tingkat SD, SMP dan SMA dari berbagai sekolah meriahkan Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 Kabupaten Magelang yang dipusatkan di Marga Utama kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Sabtu (12/7).
Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap 23 Juli ini puncak acaranya diadakan lebih awal bertajuk Doland Festival tersebut, menampilkan berbagai lomba antara lain bermain dalam permainan tradisional, menyanyikan lagu-lagu daerah, menyanyikan lagu-lagu nasional, lomba dan mendongeng.
Tak kalah seru dialog interaksi juga menjadi bagian rangkaian acara.
BACA JUGA:Sejuta Ekspresi Ramaikan Hari Anak Nasional di Artos Mall
Sebagai narasumber, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Choiri Fauzi, Sekda Pemprov Jateng Sumarno, Bupati Magelang Grengseng Pamuji, dan Ketua Forum Anak Jateng Frasnan.
Menteri PPPA Arifah mengatakan, peringatan HAN 2025 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dipusatkan di Jakarta.
Namun tahun ini dicoba dengan pendekatan yang berbeda.
BACA JUGA:Rayakan Hari Anak Nasional, Walikota Magelang Pastikan Seluruh Anak Mendapat Pendidikan Layak
Perayaan HAN dilaksanakan di seluruh sekolah di Indonesia.
Dengan begitu anak-anak merasakan bahwa hari itu adalah hari bermain Bersama.
"Fokusnya adalah bermain dalam permainan tradisional. Kedua, menyanyikan lagu-lagu daerah. Ketiga menyanyikan lagu-lagu nasional. Keempat adanya dongeng tentang pahlawan-pahlawan di daerahnya masing-masing,” kata Arifah.
BACA JUGA:Terinspirasi Candi Borobudur, Seniman Indonesia dan Belanda Pamerkan Karya Kolaboratif
Menurutnya, melalui Doland Festival dimaksudkan sebagai satu upaya bagaimana mengenalkan kembali bahwa negara Indonesia kaya akan permainan tradisional.
“Ini sebagai upaya kami agar anak-anak terlepas dari gadget. Kita upayakan solusinya adalah dengan permainan tradisional. Mudah-mudahan ini bisa menjadi salah satu solusi anak-anak kita tidak menggunakan gadget secara berlebihan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres