Tunggakan Gaji karyawan PT Indofarma, Cerminan Praktik Kegagalan Etika Bisnis
Irwan Josafat Simanjuntak, adalah seorang Mahasiswa Pascasarjana Akuntansi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.-DOKUMEN PRIBADI-MAGELANG EKSPRES
KISRUH tunggakan gaji karyawan PT Indofarma Tbk (INAF), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor farmasi, kembali menyoroti rapuhnya fondasi etika dalam praktik bisnis korporasi.
Angka tunggakan yang membengkak hingga 98,93 miliar (Maret 2025), ditambah dengan dugaan window dressing dan didakwanya mantan dirut (AP, Arif Pramuhanto, Maret 2025) dalam kasus dugaan pengadaan alat kesehatan (alkes), bukan sekadar masalah finansial belaka.
Lebih dari itu, kisruh ini adalah cerminan nyata kegagalan etika bisnis, di mana kepentingan manajemen dapat mengorbankan hak dan kesejahteraan karyawan. Ironinya perusahaan yang seharusnya mengutamakan kesejahteraan karyawan justru menciptakan kepedihan.
Akar permasalahan tunggakan gaji karyawan sejak akhir tahun 2023 dan semakin memburuk hingga Maret 2025, tidak lepas dari motif yang mengarah pada egoisme etis di kalangan manajemen.
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) investigatif yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada 20 Mei 2024, mengindikasikan adanya skema manipulasi laporan keuangan untuk menciptakan ilusi kinerja positif dan menutupi kerugian.
Jelas terungkap, motif utama tunggakan gaji untuk menjaga citra positif perusahaan di mata pemegang saham, mencapai target operasional dan beberapa alasan motif ekonomi lainnya tanpa memedulikan dampak likuiditas perusahaan dan hak dasar karyawan.
BACA JUGA:Geluti Bisnis Pakan Ternak, Alumni Polbangtan Kementan Raup Cuan
Teori Etika Egoisme yang dikemukan Thomas Hobbes (1588-1679) sebagai salah satu ide filosofis tertua yang penuh kontroversi. Sebuah pandangan pesimis tentang sifat manusia, percaya tanpa aturan yang kuat masyarakat akan jatuh ke dalam anarki.
Etika egoisme memiliki pandangan bahwa tidak ada kewajiban moral kepada orang lain di luar hal-hal yang melayani kepentingan sendiri.
Dengan sudut pandang teori etika egoisme, kepentingan manajemen sebagai pusat egoisme segala sesuatu untuk mengambil tindakan yang diperlukan.
Ambisi manajemen lebih mementingkan kepentingan sendiri seperti fokus pada peningkatan operasional, menjaga citra, menutupi kerugian, manipulasi laporan keuangan, dan motif ekonomi lainnya tanpa memedulikan konsekuensi etis terhadap beberapa pihak.
Dalam hal ini, tunggakan gaji karyawan menjadi salah satu konsekuensi yang harus diterima. Tunggakan gaji karyawan membawa kesulitan ekonomi serta merusak moral kerja di dalam perusahaan.
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Dilihat dari Teori Etika Bisnis
Melalui sudut pandang Triple Bottom Line (TBL, John Elkington, 1994) terdapat tiga dimensi yaitu People (orang), Planet (Lingkungan), dan Profit (ekonomi). Diantara ketiga dimensi tersebut, tunggakan gaji karyawan dalam kasus Indofarma menunjukkan kegagalan masifnya pada dimensi “people”.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres
