Anggaran Program Bantuan UKT Capai Rp1,007 Triliun

Anggaran Program Bantuan UKT Capai Rp1,007 Triliun

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meyiapkan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk 419.605 mahasiswa yang perekonomiannya terdampak pandemi corona (Covid-19). Sebesar 60 persen dari bantuan UKT tersebut, diperuntukkan bagi mahasiswa terdampak pandemi yang berada di Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Dirjen Dikti Kemendikbud, Nizam mengatakan, bahwa bantuan UKT ini bertujuan agar tidak ada mahasiswa yang putus kuliah di tengah pandemi corona (Covid-19). "Bantuan ini dikhususkan untuk mahasiswa yang perokonomiannya terdampak pandemi covid-19. Besaran bantuan UKT sebesar Rp2,4 juta bagi mahasiswa yang on going di semester 3, 5, dan 7," kata Nizam di Jakarta, Selasa (4/8). Nizam menyebutkan, bahwa program bantuan UKT yang disalurkan melalui skema Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) ini memiliki total anggaran sebesar Rp1,007 triliun. Mekanismenya, dana bantuan bakal diberikan langsung kepada perguruan tinggi. "Kalau biaya kuliahnya lebih dari itu bagaimana? Ya, kita gotong royong dan perguruan tinggi juga agar merelakan, tidak menerima SPP seperti pada kondisi normal," tuturnya. Selain itu, Kemendikbud mencatat, bahwa potensi drop out mahasiswa karena kesulitan ekonomi di masa pandemi bisa mencapai 50 persen. Apabila hal itu terjadi, maka akan membuat malapetaka bagi dunia pendidikan Tanah Air. "Kalau ini mahasiswa ramai-ramai dalam kondisi seperti ini lantas DO ini kan musibah, nah inilah yang kita antisipasi jangan sampai itu terjadi," kata Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Kemendikbud, Abdul Kahar. Kahar menambahkan, bahwa program bantuan UKT ini tak hanya menyasar kampus negeri. Namun juga bagi kampus swasta di daerah, terutama kampus swasta yang besaran SPP-nya berkisar di antara Rp1-2 juta. "60 persen kita alokasikan ke yang swasta, karena yang paling banyak merasakan dampak pasti kampus swasta yang mungkin mengcover orang-orang yang tidak mampu, jadi itu kita prioritaskan," imbuhnya Namun, Kahar mengingatkan, bahwa bantuan UKT ini bersifat sementara. Bantuan hanya diberikan untuk satu semester ganjil pada tahun ajaran 2020/2021. "Tapi, jika pandemi berlangsung hingga dua semester, maka tidak menutup kemungkinan pemerintah akan memperpanjang skema bantuan serupa," jelasnya. Sementara itu, Kemendikbud juga meluncurkan program Teman KIP untuk mengawal bantuan pendidikan tepat sasaran. Hal ini dilakukan, mengingat bantuan pendidikan yang disalurkan lewat KIP Kuliah tidak kecil, yakni mencapai Rp4,1 triliun. "Teman KIP ini kerja sosial untuk memastikan KIP Kuliah sampai pada mereka yang berhak," kata Staf Khusus Presiden RI, Aminuddin Ma'ruf. Aminuddin menjelaskan, bahwa relawan Teman KIP bakal ditempatkan di kampus negeri maupun swasta. Nantinya, setiap kampus bakal memilki call center untuk Teman KIP. "Akan mendelegasikan koordinator di setiap kampus dari unsur mahasiswa untuk membantu memberikan informasi, pendampingan dan pengaduan KIP-Kuliah. Teman KIP juga akan bersinergi dengan rektorat pendidikan tinggi," terangnya. Aminuddin menyebutkan, saat ini sudah ada 300 perguruan tinggi yang telah menyiapkan mahasiswanya sebagai Teman KIP. Terkait berapa lama program Teman KIP berlangsung, kat dia, hal itu belum dapat dipastikan. "Dari 300 kampus yang tergabung di Teman KIP, mereka akan berkoordinasi dengan tim yang ditunjuk Kemendikbud di masing-masing kampus," pungkasnya. (der/fin).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: