Atlet Difabel Peroleh 11 Medali

Atlet Difabel Peroleh 11 Medali

WONOSOBO – Kontingen Atlet disabilitas Kabupaten Wonosobo berhasil membawa pulang 1 medali emas, 4 medali perak dan 6 medali perunggu dari ajang Kejuaraan Paralympic  Provinsi,  National Paralympic Commitee Indonesia atau NPCI Jawa Tengah tahap ke-2. Kejuaraan yang digelar di GOR Indoor Wijaya Kusuma dan Kolam renang Tirta Mas Cilacap ini digelar selama 4 hari, hingga Kamis (19-22/08). Menurut Pendamping Kontingen Paralympic Kabupaten Wonosobo, Andreas Bima Kurniawan, dalam olimpiade kejuaraan Provinsi NPCI tahap 2 ini, para atlet disabilitas dari Kabupaten Wonosobo memperoleh 11 medali, didapat dari enam cabang olahraga, yakni bulu tangkis, renang dan tenis meja. \"Pada Kejurprov NPCI tahap 2, yang digelar di Kabupaten Cilacap ini, Wonosobo mengirim 21 atlet untuk mengikuti tiga cabang olahraga. 15 atlet diantaranya berhasil mendapatkan 11 medali,\" katanya Kamis (22/08). Dari catatannya, satu buah medali emas berhasil diraih dari olahraga bulu tangkis ganda putra kelas upper 5. Untuk 4 medali perak diperoleh dari cabang olahraga bulu tangkis tunggal putra kelas SL 4, tenis meja tunggal putra kelas tt7, tenis meja tunggal putra kelas tt8 dan tenis meja tunggal putra kelas trw Sedangkan sebanyak 6 medali perunggu, diperoleh dari cabang olahraga bulu tangkis tunggal putra kelas SL3, bulu tangkis ganda putra kelas L3-L4, bulu tangkis tunggal putra kelas kursi roda, tenis meja ganda putra, renang putri kelas 50m gaya kupu-kupu trw dan renang putri kelas 100m gaya dada trw. \"Perjuangan para atlet penyandang disabilitas atau paralympic ini untuk bisa berprestasi dalam ajang ini tidaklah mudah, yakni butuh kerja keras dan dukungan dari semua pihak agar dapat mewujudkannya,\" ungkapnya. Sementara itu, Koordinator Ikatan Disabilitas Wonosobo (IDW), Syaifurrohman mengatakan, kedepan pihaknya berharap kepada Pemkab Wonosobo agar mampu mengakomodir para atlet disabilitas, terutama dalam hal sarana dan prasarananya supaya bisa mencetak bibit unggul khususnya para atlet disabilitas. \"Contoh saya sendiri mengalami kendala karena tidak memiliki kursi roda khusus olah raga, sehingga persiapan hanya saat sampai ditempat pertandingan. Selama 1 jam saya diberikan waktu untuk menyesuaikan dengan kursi rodanya, karena saya masuk kategori tunggal wheelchair. Sementara para atlet dari kota lain sudah membawa kursi roda sendiri, sehingga mereka jauh menguasai dalam melakukan manuver kursi rodanya saat pertandingan,\" pungkas vokalis band Reggae AlphaBlopho itu. (win)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: