Dimungkinkan Api Sudah Padam
MAGELANG - Kebakaran hutan terpantau melanda Lereng Gunung Merapi pada Minggu (18/8). Menurut informasi awal kebakaran berada di titik Lereng Gunung Merapi Petak 36. “Dari hasil laporan informasi tadi malam, kita cek pertama dilakukan oleh jajaran Dandim, Kepolisian, Satpol PP dan PK, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (provinsi), BPBD, TNGM, PMH, relawan, dan masyarakat sekitar Serumbung melakukan cek lokasi yang diduga terjadi kebakaran tadi malam sampai pada lokasi grid F8D dan F7C, ternyata belum ditemukan yang di duga titik api,” kata Koordinator Polhut Balai TNGM, Husni Pramono. Penanganan pemadaman dilakukan dari pukul 08.00 WIB yang diikuti sekitar 500 peronel. Pemadaman dibagi menjadi 2 titik lokasi, yaitu grid 87 C dan grid 87 D sampai pukul 11.15 WIB dikarenakan medan yang sulit dijangkau. Pencarian titik api tidak hanya dilakukan secara manual, juga pemantauan dilakukan melalui jalur udara menggunakan drone dari BPBD dan hasilnya masih nihil. Pemantauan melalui citra satelit juga tidak menunjukkan adanya hotspot. Menurut Komandan Kodim 07/05 Magelang Letkol Kukuh Dwi Antono mengatakan, setelah melakukan pemantauan di lokasi sudah tidak terlihat lagi titik api dan asap, dimungkinkan sudah padam. Penyebab kebakaran dimungkinkan karena ulah dari manusia dan adanya titik api di lereng Gunung Merapi. Secara garis besar atau kemungkinan besar ini dilakukan oleh masyarakat atau oknum-oknum tertentu. “Masyarakat yang sekarang masih ada tradisi untuk menerbangkan balon udara, itu adalah pemicu utama bahwa balon udara itu terbang sehingga balon udara yang masih ada apinya tersangkut pohon di wilayah TNGM,” ujar Dwi Antono. Untuk tindakan selanjutnya TNGM, BPBD, dan Instansi terkait akan didirikan posko bersama siaga kebakaran yang dipimpin Letkol Arm Kukuh Dwi Antono bersama Wiryawan (TNGM) di Jurang Jero, Dusun Soko, Desa Ngargosoko, Kecamatan Srumbung sampai bulan Oktober. Bersamaan dengan dilaksanakannya apel tanggap darurat kebakaran hutan di TNGM pada Kamis (22/8) Disitu akan dilakukan pemantauan titik api, patroli rutin dan pemetaan kawasan melalui udara, dari pihak Dandim dan TNGM akan melakukan kegiatan sosialisasi sebagai upaya mitigasi. “Selanjutnya kita juga akan melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan masyarakat khususnya wilayah Serumbung tentang bahaya-bahaya kebakaran saat musim kemarau,” kata Dwi Antono. (pkl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: