DPRD Wonosobo Gelar Reses di Era Pandemi, Hanya Hadirkan 25 Konstituen

DPRD Wonosobo Gelar Reses di Era Pandemi, Hanya Hadirkan 25 Konstituen

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- DPRD Wonosobo menggelar reses  masa sidang ketiga tahun 2020. Reses merupakan kegiatan anggota DPRD untuk menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen, menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat serta memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada konstituen di daerah pemilihannya. Ketua DPRD Wonosobo, Afif Nurhidayat mengemukakan, DPRD menggelar reses masa persidangan tahun 2020. Reses dilakukan untuk menyerap aspirasi dan meminta masukan dari konstituen. Sebanyak enam daerah pemilihan (dapil) harus menyampaikan laporan hasil pertemuan anggota DPRD dengan konstituennya. “Reses DPRD Kabupaten Wonosobo dilakukan untuk menjaring aspirasi dan monitoring serta evaluasi terhadap kebijakan pemerintah daerah dalam pelaksanaan APBD setiap tahun anggaran,” katanya. Menurutnya, reses merupakan bentuk komunikasi antara wakil rakyat dengan konstituen sesuai dengan sumpah janji anggota DPRD. Diharapkan melalui kegiatan tersebut aspirasi rakyat bisa ditampung kemudian disalurkan sesuai bidang masing-masing. “Dari reses tersebut bisa diketahui apa saja yang menjadi keluhan rakyat, terutama di level akar rumput,” katanya. Dijelaskan, dengan mempertimbangkan situasi pandemi covid 19, reses yang digelar oleh anggota DPRD akan menggunakan protokol kesehatan, seperti tidak ada kerumumnan, hanya 25 konsittuen yang hadir, menggunakan masker dan menyiapkan alat cuci tangan. Baca Juga 2 Nakes Positif Corona, Pasien Positif Corona di Kabupaten Magelang Tambah Empat “Dalam reses ini memang berbeda, tidak ada kerumunan. Semua dijalankan dengan memperhatikan protokol kesehatan,” tandasnya. Sedangkan terkait reses yang ia gelar di Kecamatan Kepil dan Sapuran, pihaknya mengaku menerima banyak aspirasi dari warga terkait jalan kabupaten, termasuk jalan antar desa yang sudah banyak yang rusak. “Dari reses yang kami lakukan, ternyata banyak sekali warga yang mengeluhkan soal jalan yang rusak,” katanya. Sementara itu, Suwondo Yudhistiro, anggota DPRD dari Fraksi PKB menggelar reses di Gedung Balai Desa Kuripan Kecamatan Watumalang dengan menghadirkan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh pemuda, perwakilan perempuan, perangkat desa dan dari unsur masyarakat lainnya. Menurutnya, kegiatan reses di masa pandemi ini berbeda dengan kegiatan reses sebelumnya, diantaranya semua peserta harus mematuhi protokol kesehatan seperti cuci tangan menggunakan sabun, mengenakan masker dan jumlah pesertapun dibatasi, yang biasanya reses mengundang 100 orang kali ini hanya mengundang 25 orang, meskipun dalam prakteknya tingkat kehadirannya jauh melebihi undangan karena mencapai lenih dari 50 orang. “Hal ini terjadi karena masyarakat sudah cukup lama tidak diperbolehkan kumpul-kumpul selama masa pandemi sehingga ketika mendengar ada anggota DPRD reses teman-teman menyempatkan datang,” ucapnya. Dijelaskan terkait program-program pembangunan pemerintah kabupaten maupun pemerintah desa yang tidak terlaksana karena anggarannya di refocusing untuk penanganan pandemi Covid-19, pihaknya meminta maklum dan bersabar atas situasi tersebut dan berdoa pandemi segera berlalu. \"Atas nama wakil masyarakat, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya  kepada maayarakat yang saya wakili karena program-program pembangunan yang sudah dianggarkan dalam APBD 2020 belum bisa dilaksanakan karena uangnya digunakan untuk penanganan covid-19. Ini adalah kondisi bencana yang tidak terduga sebelumnya, karenanya tidak ada anggaran yang disiapkan untuk menangani masalah ini,” pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: