Kasus Covid-19 Terus Naik, KBM Daring di Kota Magelang Kembali Diperpanjang

Kasus Covid-19 Terus Naik, KBM Daring di Kota Magelang Kembali Diperpanjang

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG  - Rencana Pemkot Magelang menggelar percobaan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di 17 sekolah negeri urung dilakukan. Pemkot Magelang kembali mengeluarkan kebijakan perpanjangan KBM secara daring. Walikota Magelang, Sigit Widyonindito mengatakan, pelaksanaan KBM tatap muka harus mendasar kajian mendalam dan penuh kehati-hatian. Pasalnya, itu menyangkut anak didik yang notabenenya masih berusia remaja dan anak-anak. Menurutnya, kebijakan melanjutkan KBM secara daring juga didasari naiknya kurva penyebaran Covid-19 di wilayahnya. Hingga Rabu (12/8) pukul 12.00 WIB, angka pasien konfirmasi Covid-19 di Kota Sejuta Bunga sebanyak 72 kasus atau ada tambahan 4 kasus baru. Sementara yang masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit tercatat 10 orang. \"Saya sangat prihatin, Kota Magelang sempat hijau sebulan lebih. Waktu itu kita sedang merumuskan merencanakan masuk sekolah tatap muka, dengan protokol kesehatan dan pembatasan jumlah. Bisa seperempatnya, seperlimanya, tapi urung lagi karena grafik kita naik,\" katanya. Pemkot Magelang, sebut dia, begitu intens melakukan kajian dan evaluasi soal rencana pengaktifkan kembali KBM tatap muka terbatas, dengan memperhatikan protokol kesehatan. Namun, jika kenaikan kurva Covid-19 terus meningkat, pihaknya tak mau berspekulasi. \"Mau gimana lagi. Tidak boleh gegabah apalagi dipaksakan. Walaupun sudah kita rencanakan matang-matang, tapi kesehatan anak-anak kita, keselamatan anak-anak kita tetap yang paling utama,\" ujarnya. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang, Agus Sujito mengatakan, pihaknya telah mencabut rencana KBM tatap muka di 17 sekolah percontohan. Tidak hanya itu, sistem KBM kunjungan guru ke rumah siswa pun dihapuskan. Baca Juga Kasus Kematian Pasien Covid-19 di Kota Magelang Capai 10,81 Persen \"Berdasarkan arahan Pak Walikota, maka program KBM kunjungan para guru ke rumah peserta didik kita hapuskan. Untuk pembukaan kembali kami masih menunggu ketentuan dari Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Magelang,\" paparnya. Agus menjelaskan, program KBM kunjungan guru ini berlaku untuk jenjang PAUD, SD, dan SMP sederajat. Para guru akan mendatangi rumah peserta didik dan memberikan materi pelajaran. \"Misalnya ada satu kampung tapi siswanya ada 5 anak, ya dijadikan satu dengan protokol kesehatan ketat, lalu diberi materi. Praktiknya, bisa seminggu sekali atau sebulan sekali, tergantung dari kapasitas guru itu sendiri, sehingga siswa tetap mendapatkan materi KBM secara langsung atau tatap muka,\" ujarnya. Program tersebut, kata dia, sudah berjalan sejak bulan lalu. Akan tetapi belakangan dihilangkan karena dirasa berisiko di tengah pandemi yang masih terjadi sekarang ini. \"Kita tentunya tidak mau, program yang kita laksanakan ini justru punya risiko tinggi. Sekarang KBM yang berlaku, tetap daring seperti biasanya, sampai dengan waktu yang belum ditentukan,\" ungkapnya. Agus juga menjelaskan, pihaknya telah mengusulkan agar ada anggaran untuk bantuan kuota siswa. Anggaran itu diambil dari dana penanganan Covid-19, APBD Kota Magelang. \"Sudah kita usulkan, tinggal menunggu realisasinya. Bantuan nanti sifatnya subsidi pembelian internet,\" ucapnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: