Ojol-Opang Ricuh, Satu Driver Luka
MAGELANGEKSPRES.COM, WONOSOBO - Kembalinya ojek online (ojol) beroperasi kemarin, memantik kericuhan antara pengemudi ojol dan pengemudi ojek pangkalan (opang) . Akibatnya, satu orang mengalami luka ringan dan satu sepeda motor serta dua helm rusak. Sekretaris Paguyuban Driver Online Wonosobo (Pandowo), Arif Priyanto membenarkan adanya kericuhan di sejumlah titik di wilayah perkotaan Wonosobo. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Bermula pada saat pihak ojol kembali beroperasi sesuai SOP perusahaan, namun ditengah perjalanan pihak opang melakukan sweeping di area Alun-alun Wonosobo. “Pertama kali konflik ini di area Alun-alun Wonosobo. Salah satu driver kami menjadi korban, ditendang dan dianiaya sampai kakinya susah dibuat jalan,” katanya. Menurutnya, kejadian tersebut, dilaporkan ke pihak kepolisian dengan membawa hasil visum korban penganiayaan. Namun pada saat hendak melaporkan, kembali terjadi kericuhan di daerah Koramil Wonosobo. “Kejadian seperti di video yang sudah menyebar, motor dan helm korban dibanting hingga rusak. Dan saya sarankan kepada anggota untuk melaporkannya ke Polres Wonosobo dari pada membalasnya dengan tindakan anarkis,” ungkapnya. Akhirnya pihaknya melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Wonosobo bersama ratusan ojol. Pihak kepolisian, katanya, akan secepatnya memproses laporan tersebut. Selain itu, pihaknya menyerahkan penuh urusan hukum tersebut kepada kuasa hukum Pandowo, Teguh Purnomo. “Untuk yang menjadi korban ada satu driver mengalami luka memar bagian paha dan berdarah pada bagian kaki. Untuk yang menjadi korban pengrusakan ada tiga orang,” bebernya. Sementara itu, Ketua POKW Slamet Triyono mengatakan bahwa ojek pangkalan mendukung kebijakan pemerintah daerah yang sudah menerbitkan surat edaran terkait larangan beroperasinya ojol. Kejadian yang muncul itu sifatnya sebab akibat. “Kita prinispnya mendukung pemerintah menciptakan Wonosobo yang aman dan damai, apalagi ini jelang pemilu,” katanya. Berkaitan dengan adanya gesekan, pihaknya mengaku sudah mengedalikan, tapi karena bersifat spontan dan jumlah anggota banyak jadi tidak bisa diantisipasi. Namuan pengurus opang sudah berkoordinasi dengan pihak keamanan, dan seluruh kegiatan ini dikawal oleh polisi. “Kita terima kasih kepada polisi yang sudah membantu mengawal kita,” pungkasnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: