Zona Kuning, KBM Bisa Tatap Muka

Zona Kuning, KBM Bisa Tatap Muka

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG – Di tengah pandemi corona, kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka di sekolah bisa dilaksanakan asalkan terpenuhi beberapa syarat. Minimal sudah berstatus zona kuning covid-19. Dan, yang terpenting mendapat izin dari orang tua siswa. \"Minimal sudah zona kuning, sudah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka. Siswa bisa masuk ke sekolah kembali,\" kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Aziz Amin, kemarin. Kendati demikian, masih ada beberapa syarat lainnya. Yaitu, mendapatkan izin dari pemerintah khususnya Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kabupaten Magelang, sekolah sudah menyediakan sarana dan prasarana tujuh protokol kesehatan, dan yang terpenting adalah mendapat izin orang tua siswa atau wali murid agar siswa diizinkan kembali belajar di sekolah. \"Menurut informasi dari laman https://covid19.go.id/peta-risiko, status Kabupaten Magelang adalah zona kuning, harapannya penularan akan terus menurun dan menjadi zona hijau. Ditambah tiga syarat lainnya, maka siswa bisa kembali melakukan kegiatan belajar tatap muka disekolah,\" papar Aziz. Terkait dengan syarat, izin dari orang tua siswa, menurut Aziz, hal tersebut akan diserahkan sepenuhnya kepada orang tua siswa untuk memberikan izin atau tidak kepada siswa agar bisa kembali belajar disekolah. \"Jika nantinya semua syarat sudah dipenuhi dan siswa bisa kembali belajar disekolah, namun masih ada sebagian orang tua siswa yang masih belum memberikan izin, maka siswa tersebut diperbolehkan belajar dirumah melalui sistem daring,\" terang Aziz. Aziz menambahkan, terkait kapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka disekolah, menurut Aziz hal itu belum dapat diketahui kapan pastinya, karena prosesnya bisa cepat atau malah memakan waktu lama. \"Semua tergantung dari empat syarar tersebut, bisa satu bulan dari sekarang, atau lebih lama lagi, karena perlu analisa mendalam,\" tandas Aziz. Adapun sistem yang akan dipakai, jika pembelajaran tatap muka disekolah jadi diterapkan, siswa di kelas akan dikurangi 50 persen, agar dapat menjaga jarak. \"Nanti masuknya bisa bergantian harinya. Untuk sekolah dengan jumlah siswa dibawah 200 siswa. Namun untuk sekolah dengan siswa 500 orang, belum bisa menerapkan 50 persen siswa didalam kelas, karena masih terlalu banyak, dan masih akan dicarikan solusi,\" pungkas Aziz.(cha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: