Jum'at Ngopi, Gerakan Promosikan Kopi Lokal Temanggung

Jum'at Ngopi, Gerakan Promosikan Kopi Lokal Temanggung

Bupati HM Al Khadziq, Ketua DPRD Yunianto, Sekda Hary Agung Prabowo dan sejumlah pejabat lain saat menghadiri acara "Jum'at Ngopi" di Kawasan City Walk, samping Gedung DPRD Temanggung, Jum'at, (8/7/2022). Foto: rizal ifan chanaris.--

TEMANGGUNG - Sempat terhenti akibat pandemi Covid-19, acara "Jum'at Ngopi" akhirnya kembali dihelat di Kawasan City Walk, samping Gedung DPRD Temanggung, Jum'at, (8/7/2022). 

Hal itu dilakukan untuk kembali memasyarakatkan kopi yang menjadi salah satu komoditas unggulan dari Kabupaten Temanggung yang mulai dikenal sebagai penghasil kopi terbaik di dunia. 

Selain ngopi bareng, acara yang dihadiri oleh sejumlah pejabat itu juga diisi dengan pertunjukan musik dan nglinting bareng. 

Bupati HM Al Khadziq mengatakan, Kabupaten Temanggung setiap tahun menghasilkan lebih dari 25 ribu ton. Hal ini tentu menyumbang sektor ekonomi yang cukup signifikan untuk seluruh masyarakat. 

"Hari  ini Kabupaten Temanggung memulai kembali kegiatan "Jum'at Ngopi" setelah dua tahun terhenti akibat pandemi Covid-19. Sekarang Covid-19 sudah di tahap-tahap akhir pandemi, kita sebagai penghasil kopi terbaik dunia ingin terus mempromosikan kopi dengan berbagai cara. Salah satunya dengan melakukan dan menggiatkan gerakan Jum'at wajib minum kopi untuk seluruh masyarakat,” ungkapnya.

Ia menyebut, gerakan hari Jum'at wajib minum kopi itu berlaku untuk seluruh masyarakat Kabupaten Temanggung, dimana wajib menggunakan bahan berupa kopi asli Temanggung. 

“Oleh karena itu, untuk memasyarakatkan konsumsi kopi lokal, pemerintah daerah memulainya dengan gerakan-gerakan "Jum'at Ngopi" yang akan diteruskan ke semua instansi pemerintah, perusahaan swasta, dan seluruh komunitas. Dengan ini, diharapkan kopi Temanggung akan semakin dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia, kemudian kesejahteraan petani kopi akan meningkat pula," harapnya.

Lebih jauh Khadziq menyebut bahwa lebih dari 25 ribu ton kopi dengan jenis robusta dan arabica yang dihasilkan per tahunnya itu merupakan kopi speciality.

Dimana kopi Temanggung sendiri kerap menjuarai festival kopi baik di tingkat nasional maupun internasional. Terakhir Kabupaten Temanggung meraih piagam penghargaan dari Kemenkumham sebagai kabupaten terbanyak di Indonesia yang telah mencatatkan kekayaan indikasi geografis bersifat komunal ke Dirjen Kekayaan Intelektual. 

“Yakni, untuk komoditas kopi robsuta, arabica, tembakau srintil, dan ikan uceng,” pungkasnya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: