Musim Panen Tembakau Terancam Mundur, Belum Ada Sinyal Pembelian dari Pabrikan

Musim Panen Tembakau Terancam Mundur, Belum Ada Sinyal Pembelian dari Pabrikan

RAWAT. Salah seorang petani di Desa Kwadungan Jurang Kecamatan Kledung sedang merawat tanaman tembakau di ladangnya, kemarin.(Foto:Setyo wuwuh/temanggung ekspres)-Petani Tembakau-Magelangekspres.com

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Panen tembakau tahun 2022 ini mundur. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda perwakilan pabrikan akan melakukan pembelian dari petani di Temanggung.

Padahal, saat memasuki bulan Agustus biasanya sudah ramai petani yang mulai mengolah tembakau, demikian juga dengan pedagang yang mulai membeli tembakau.

Salah satu petani tembakau di Kecamatan Kledung, Syarifudin mengatakan, hingga memasuki pekan ketiga bulan Agustus belum ada tanda-tanda pembelian tembakau, bahkan kabar kapan perwakilan pabrikan akan melakukan pembelian juga belum jelas.

"Tahun-tahun sebelumnya, kalau sudah memasuki bulan Agustus seperti ini sudah mulai ramai, sekarang masih sepi banget," katanya.

Ia menuturkan, panen raya tembakau dalam dua tahun terakhir ini memang menjadi panen terburuk bagi petani di Temanggung, harga jual tembakau selalu di bawah harapan petani.

"Tahun kemarin paling mahal punya saya hanya dibeli Rp60 ribu per kilogram, itu pun hanya beberapa keranjang saja, lainnya di bawah harga itu," tuturnya.
Senada diungkapkan, Waldiyono petani lainnya, mengatakan, biasanya di akhir bulan Juli hingga awal bulan Agustus sudah mulai ada kabar kapan perwakilan pabrikan akan membuka gudangnya dan melakukan pembelian.
“Tapi sampai saat ini belum ada kabar yang pasti," ujarnya.

Ia berharap, perwakilan pabrikan dan gudang-gudang tembakau di Temanggung bisa segera memberi kabar dan membuka gudangnya untuk melakukan pembelian, karena saat ini petani sudah mulai bersiap-siap mengolah tembakau.

Selain itu harapnya, meskipun pembeliannya mundur, namun harga tembakau tahun ini bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Minimal di awal pembelian bisa di atas Rp60 ribu per kilogram, kemudian harga terus naik sesuai dengan kualitas tembakau.

"Harapan kami bisa segera melakukan pembelian, harganya juga lebih bagus, minimal sesuai dengan modal yang dikeluarkan petani," harapnya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com