Panen Tembakau Tahun Ini Belum Terlihat Geliatnya, Pabrikan Masih ‘Wait And See’
JEMUR. Sejumlah petani menjemur tembakau di lapangan Desa Giyanti Temanggung, kemarin.(Foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres)--Magelangekspres.com
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Panen raya tembakau tahun 2022 ini tidak seperti panen di tahun-tahun sebelumnya.
Geliat panen raya belum menunjukkan adanya pergerakan yang memberi semangat kepada petani tembakau.
Oleh karena itu DPRD berharap, pemerintah bisa menjadi jembatan komunikasi antara perwakilan pabrikan dengan petani.
Anggota Fraksi Partai PAN Berkeadilan Temanggung Budi mengatakan, bulan Agustus - September selalu menjadi bulan yang dinanti-nantikan oleh sebagian besar masyarakat Temanggung terkait panen raya tembakau. Namun saat ini geliat panen raya tembakau sama sekali belum terlihat.
Padahal katanya, panen raya tembakau dampak ekonominya mampu menggerakkan hampir sebagian besar masyarakat Temanggung bahkan sampai kabupaten/kota sekelilingnya.
"Kami Fraksi PAN Berkeadilan menanyakan bagaimana pemerintah daerah menyikapi kondisi panen raya tembakau saat ini," katanya.
Dikatakan, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Temanggung yang tentunya sebagai jembatan komunikasi antara petani sebagai penghasil bahan baku rokok dengan pabrik sebagai pembeli.
"Tentunya komunikasi dengan azaz keadilan dan sama-sama menguntungkan, petani masih tetap untung meskipun kondisi memang seperti ini. Demikian juga dengan perwakilan pabrikan tetap bisa mendapatkan tembakau Temanggung dengan kualitas yang baik," katanya.
Memang diakuinya, cuaca yang terjadi saat ini sangat tidak menentu, bahkan kurang menguntungkan petani, belum lagi dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Qodarulloh cuaca tahun ini kurang berpihak ditambah lagi kenaikan harga BBM bersubsidi, pemerintah bisa hadir ditengah masyarakat terutama petani tembakau," harapnya.
Sementara itu tembakau di Kecamatan Kledung Aldi Suryanto menuturkan, panen raya tembakau tahun ini jauh berbeda dengan panen raya tembakau di tahun sebelumnya, selain mundur waktunya, tidak ada kepastian harga dan pembelian.
"Dari saya mulai belajar tembakau sampai sekarang kurang lebih sudah 15 tahun, panen raya tembakau tahun ini paling tidak pasti dan membingungkan petani," tuturnya.
Biasanya lanjut Aldi setiap menjelang panen raya, perwakilan pabrikan sudah memberikan kode kapan gudang akan bukan dan mulai melakukan pembelian, harga beli tembakau juga mengikuti.
Namun sekarang sejak awal Agustus hingga saat ini memasuki pertengahan September belum ada kepastian harga, sehingga petani merasa sangat dirugikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com