Kisah Khadijah, Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Wanita Terbaik Pertama Masuk Islam

Kisah Khadijah, Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Wanita Terbaik Pertama Masuk Islam

-magelang ekspres-magelang ekspres

MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - KHADIJAH binti Khuwailid Radhiyallahu ‘Anha adalah istri pertama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mempunyai peran besar dalam membantu dakwah Rasulullah sejak awal kenabian. Dia adalah wanita terbaik yang pertama yang masuk Islam. Khadijah merelakan waktu, pikiran, tenaga bahkan hartanya untuk membantu dakwah sang suami yang sangat dicintai. Bahkan Khadijah yang dikenal sebagai wanita kaya raya di Mekah merelakan kekayaanya digunakan untuk kepentingan dakwah Rasulullah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan lisannya sendiri memuji kemuliaan Khadijah. Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

حَسْبُكَ مِنْ نِسَاءِ العَالَمِينَ: مَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ، وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ، وَفَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ

“Cukup bagimu 4 wanita terbaik di dunia: Maryam bintu Imran (Ibunda nabi Isa), Khadijah bintu Khuwailid, Fatimah bintu Muhammad, dan Asiyah Istri Firaun.” (HR. Ahmad 12391, Turmudzi 3878, dan sanadnya dishahihkan Syuaib Al-Arnauth)

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan: ‘Pada suatu ketika Jibril mendatangi Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam sambil mengatakan pada beliau:

 

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذِهِ خَدِيجَةُ قَدْ أَتَتْ مَعَهَا إِنَاءٌ فِيهِ إِدَامٌ أَوْ طَعَامٌ أَوْ شَرَابٌ فَإِذَا هِيَ أَتَتْكَ فَاقْرَأْ عَلَيْهَا السَّلَامَ مِنْ رَبِّهَا وَمِنِّي وَبَشِّرْهَا بِبَيْتٍ فِي الْجَنَّةِ مِنْ قَصَبٍ لَا صَخَبَ فِيهِ وَلَا نَصَبَ » [أخرجه البخاري و مسلم]

 

“Wahai Rasulallah shalallahu’alaihi wa sallam, Ini Khadijah telah datang. Bersamanya sebuah bejana yang berisi lauk, makanan, dan minuman. Jika dirinya sampai katakan padanya bahwa Rabbnya dan diriku mengucapkan salam untuknya. Dan kabarkan pula bahwa untuknya rumah di surga dari emas yang nyaman tidak bising dan merasa capai.” (HR. Bukhari no: 3820. Muslim no: 2432).

Kesetian Khadijah menemani Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga terlihat dari riwayat-riwayat betapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering menyebut namanya. Memuliakan teman-temannya sepeninggal beliau. Sampai-sampai Rasulullah ucapkan sebuah kalimat di hadapan Aisyah, yang menjelaskan kedudukan Khadijah di hati beliau.

إِنِّي قَدْ رُزِقْتُ حُبَّهَا

“Sungguh Allah telah menganugrahkan kepadaku rasa cinta kepada Khadijah.” (HR. Muslim no 2435).

Kesetiaan dan keutamaan Ummul Mukminin Khadijah itulah yang menjadikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sulit untuk melupakannya.

Khadijah wafat tiga tahun sebelum hijrahnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ke Madinah. Saat itu beliau berusia 65 tahun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri yang turun memakamkan jenazah sang istri tercinta. Dengan tangannya yang mulia, beliau memasukkan jenazahnya ke kuburnya.

Wafatnya Khadijah sangat berdekatan waktunya dengan wafatnya paman Rasulullah, Abu Thalib,. yang selalu melindungi beliau saat diganggu oleh orang-orang Quraisy.

Rasulullah benar-benar merasa sedih dengan wafatnya dua orang yang beliau cintai ini. Dua orang penolong dakwahnya. Ditambah lagi, sang paman wafat dalam keadaan berada di atas agama nenek moyangnya. Begitu sedihnya Rasulullah, tahun itu pun dinamakan Tahun Kesedihan.

Khadijah diperistri oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pada usia 40 tahun, sedangkan Rasulullah berusia 25 tahun. Sebelum menikah dengan Rasulullah, Khadijah pernah menikah 2 kali. Suaminya yang pertama bernama ‘Atiq bin ‘Aidz Al-Makhzumi. Suami yang kedua bernama Abu Halah bin An-Nabbasy At-Tamimi.

Setelah menjalani rumah tangga bersama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam selama 25 tahun, Khadijah meninggal dunia. Dari pernikahannya dengan Khadijah, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki 6 anak, 5 anak lahir sebelum kenabian dan 1 anak lahir setelah kenabian. Dua putra Rasulullah, yang pertama Qasim, namanya menjadi kunyah Rasulullah (Abul Qashim). Qashim dilahirkan sebelum kenabian dan wafat saat berusia 2 tahun. Yang kedua Abdullah, disebut juga ath-Thayyib atau ath-Tahir karena lahir setelah kenabian.

Adapun putrinya berjumlah 4 orang yakni Zainab yang menikah dengan Abu al-Ash bin al-Rabi’, keponakan Rasulullah dari jalur Khadijah, kemudian Fatimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib, lalu Ruqayyah dan Ummu Qultsum menikah dengan Utsman bin Affan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres