Ganjar Puji Peran Anak Muda dalam Dialog Keagamaan di Magelang
DIALOG. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri acara lintas agama, mengajak anak-anak muda untuk melakukan moderasi agama, di Hotel Puri Asri Magelang, Rabu, 16 November 2022.(foto : wiwid arif/magelang ekspres)--Magelangekspres.com
KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri dialog keagamaan di Kota Magelang yang melibatkan pemuda pemudi pemeluk agama Buddha dari 34 provinsi se-Indonesia di Hotel Puri Asri Magelang, Rabu, 16 November 2022.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama (Kemenag) RI itu bertajuk Yobbana Dhamma Samaya.“Terima kasih untuk Direktorat Jenderal Buddha telah memberi fasilitas bertemunya anak-anak beragama Buddha. Makin menarik karena di forum ini turut diundang pemeluk agama lain sehingga mereka saling bertemu, berdiskusi melakukan moderasi beragama,” kata Ganjar.
Menurutnya, forum ini membentuk relasi sosial yang baik dan menjadi bagian dari spirit yang bagus. Sebab dengan begitu, mereka jadi mudah belajar, memahami, dan mengerti untuk berbuat maupun bersikap.
“Ini menjadi modal sosial mereka dalam bermasyarakat,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pada dasarnya jika manusia saling pengertian dan memahami antarpemeluk agama, maka akan tercipta suasana yang tenteram. Dari hal itu pula akan timbul sebuah kebiasaan yang kondusif dan nyaman.
“Kalau suasana adem ayem (nyaman) orang berusaha menjadi tenteram sehingga agenda-agenda kita bisa lebih mengedepankan agenda yang sangat strategis," ungkap Ganjar.
Agenda strategis itu, kata Ganjar, meliputi soal energi, ekonomi kreatif, pangan, dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Isu-isu tersebut jauh lebih penting daripada mencari atau membanding-bandingkan dengan masa lalu.
"Itu jauh lebih penting daripada membanding-bandingkan masa lalu terus yang diungkap tanpa pernah kita menatap masa depan yang lebih menantang," tandas Ganjar.
Direktur Jenderal Bimas Buddha Kemenag, Supriyadi menjelaskan bahwa kegiatan Yobbana Dhamma Samaya sebagai upaya menguatkan peran pemuda. Terutama dalam memahami kebangsaan dan sebagai upaya untuk mewujudkan kerukunan umat beragama di Indonesia.
“Tahun ini adalah perhelatan kedua sejak diselenggarakan 2015 silam di Kota Magelang. Forum ini melibatkan pemuda-pemudi dari 34 provinsi, masing-masing provinsi mengirim tujuh orang delegasi,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga mengikutsertakan 50 pemuda pemudi perwakilan agama Islam, Kristen, Katolik, dan Hindu.
"Ini suatu upaya kami membangun kebersamaan di antara para pemuda. Tidak hanya Buddha tapi juga seluruh agama di Magelang," kata Supriyadi.
Selama tiga hari ke depan, mulai 15-18 November 2022, para peserta akan diberi beragam materi pemahaman keagamaan. Mereka juga dapat materi tentang menata diri, mengelola diri pikiran, dan lain sebagainya.
"Kami ajarkan meditasi, meditasi menyadari aktivitas yang dilakukan. Ini model konsentrasi yang sedang marak dikembangkan di dunia untuk melakukan penyadaran terhadap diri," papar Supriyadi.
Kegiatan ini, lanjut dia, akan ditutup dengan susur jalan yakni para peserta dipandu oleh tim Dodik Bela Negara Rindam IV/Diponegoro. Mulai dari Candi Mendut, Candi Pawon, dan berakhir dengan pradaksina di Candi Borobudur.
"Ini memontum kami menguatkan pemahaman pada umat dan khususnya pemuda, agar nanti masyarakat memahami tentang kebijakan Menteri Agama bahwa Candi Borobudur sebagai pusat agama Buddha Indonesia dan dunia. Dengan begitu pelibatan ini akan ada pemahaman yang utuh tidak ada rasa curiga dan sebagainya," pungkasnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com