Dipojokkan dengan Aturan, Petani Tak ‘Nyerah’ Tanam Tembakau

Dipojokkan dengan Aturan, Petani Tak ‘Nyerah’ Tanam Tembakau

TANAM. Sejumlah anggota kelompok tani di wilayah Kecamatan Selopampang mulai menanam tembakau.-Setyo wuwuh/temanggung ekspres-MAGELANG EKSPRES

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Petani tembakau di Kabupaten Temanggung tidak pernah menyerah dengan keadaan, meskipun selalu dipojokkan dengan aturan kesehatan petani tetap tanam tembakau di setiap tahunnya.

Santoso (54) salah satu petani tembakau asal Kecamatan Kledung menuturkan, tembakau sudah menjadi bagian dari penghidupan, dalam kondisi apapun petani tetap menanam tembakau.

Bahkan katanya, pengalaman pahit yang dialami petani tembakau dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini juga tidak menyurutkan petani untuk tetap mempertahankan tanaman emas hijau ini.

"Mau ditanam apa lagi, saat musim kemarau tiba, lahan kami yang berada di lereng Gunung Sindoro dan Sumbing kering berdebu, tanaman yang mampu bertahan saat kemarau panjang hanya tembakau saja, selain itu mati," tuturnya, Selasa, 30 Mei 2023.

BACA JUGA:Nekat Curi Motor di Temanggung, Tukang Ojek Asal Wonosobo Ditangkap, Satu Tersangka Buron

Selain alasan tersebut lanjutnya, petani masih mempunyai harapan besar dari bertani tembakau, hasil dari tembakau jika cuaca dan harga cocok cukup untuk memenuhi kebutuhan ekonomi hingga beberapa tahun.

"Memang dalam dua tiga tahun terakhir ini cuaca tidak mendukung, sehingga harga jualnya juga menurun, tapi saat cuaca mendukung dan harga jualnya bagus, hasilnya bisa untuk membiayai semua kebutuhan termasuk biaya sekolah anak," ucapnya.

Oleh karena itu katanya, petani tembakau, tidak hanya di Kecamatan Kledung saja, namun di semua daerah di Temanggung tetap mempertahankan tembakau.

Selain sebagai salah satu warisan budaya petani Temanggung juga sebagai tulang punggung perekonomian petani.

Senada juga disampaikan oleh Firki Mulyono petani lainnya asal Kecamatan Selopampang, berbeda dengan petani di Lereng Sindoro dan Prau, petani tembakau di Lereng Sumbing baru memasuki musim tanam, mayoritas petani masih mempertahankan tembakau.

Menurutnya, tembakau menjadi salah satu komoditas yang tidak bisa ditinggalkan oleh petani di daerahnya, mengingat daerahnya adalah daerah penghasil tembakau srintil yang sangat termasyur hingga mancanegara.

BACA JUGA:Pesona Pasar Papringan Temanggung yang Tak Bikin Bosan, Segala Jajanan Tradisional Ada

"Kami tetap berharap tembakau srintil bisa keluar pada panen tahun ini, jika srintil muncul bisa dipastikan petani tembakau akan lebih sejahtera," tuturnya.

Ia mengaku, tidak pernah patah arang untuk tanaman tembakau, meskipun pemerintah dan golongan tertentu ada yang tidak suka dengan tembakau. Bahkan akhir-akhir ini tembakau disamaratakan dengan narkoba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres