Janji Presiden Joko Widodo Pemenuhan Pupuk Subsidi Ditagih Petani Purworejo

Janji Presiden Joko Widodo Pemenuhan Pupuk Subsidi Ditagih Petani Purworejo

GUDANG PUPUK PENYANGGA. Suasana Gudang Pupuk Penyangga (GPP) Kabupaten Purworejo saat acara Gebyar Diskon Pupuk Nonsubsidi.-foto: eko sutopo/purworejo ekspres magelangekspres-MAGELANG EKSPRES

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES - Presiden Joko Widodo ditagih janjinya masyarakat Purworejo untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani di Jawa Tengah, khususnya di Purworejo.

Janji Jokowi tersebut disampaikan saat acara pertemuan bersama petani di Banyumas beberapa pekan lalu. Janji pemenuhan pupuk subsidi ini adalah untuk mengembalikan Jawa Tengah ke ranking 2 produksi pangan nasional setelah sempat merosot ke posisi 3.

BACA JUGA:Jokowi Kunker di Magelang: Resmikan Ruas Jalan Evakuasi Merapi, Muntilan-Keningar

"Kami berharap, kami titip, alokasi subsidinya mohon untuk bisa dicukupi di 2024. Sesuai arahan presiden waktu kami menghadiri pembinaan petani, berbondong-bondong ke Banyumas, kami bersama ribuan petani mendengar langsung pak presiden kita, bahwa Jawa Tengah harus kembali ke ranking 2 produksi pangan nasional," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purworejo, Hadi Sadsila, saat dikonfirmasi pada acara Gebyar Diskon Pupuk Nonsubsidi di Gudang Pupuk Penyangga (GPP) Kabupaten Purworejo, Kamis (18/1) lalu.

Kegiatan gebyar diskon ini merupakan program dari pemerintah pusat melalui PT Pupuk Indonesia (Persero). Dalam kegiatan itu hadir Direktur Utama Pupuk Sriwidjaja Palembang, Daconi Khotob dan sejumlah pejabat lainnya.

Lebih lanjut Hadi menyebut ranking Jawa Tengah sebagai produksi pangan nasional pada tahun lalu merosot ke posisi 3, kalah dari Jawa Barat. Pada pertemuan di Banyumas, kata Hadi, untuk mengembalikan Jawa Tengah ke posisi 2 konsekuensinya adalah presiden Jokowi akan memenuhi kebutuhan pupuk.

BACA JUGA:Harga Sayur Jatuh, Relawan Prabowo Peduli Petani Borong Sayur Panen Petani, Lalu dibagikan ke Kaum Dhuafa

"Hasilnya (pertemuan dengan Jokowi) itu, jadi pak Jokowi minta, Jawa Tengah itu, kan kemarin agak turun prestasinya di produksi pangan nasional, dulu ranking 2, setelah Jawa Timur, kemarin ranking 3.

Besok harus naik ke Ranking 2 lagi. Nah konsekuensinya pak Jokowi mau memenuhi pupuk, itu yang mau saya titipkan ke Pupuk Indonesia untuk pak Jokowi memenuhi janjinya, petani kan keluhannya utamanya pupuk, kalau pupuk kurang menjadi isu yang tidak enak lah," katanya.

Hadi Sadsila menjelaskan bahwa jumlah petani di Purworejo sekitar 73 ribu orang. Sementara kuota untuk diskon pupuk nonsubsidi ini hanya 5.000 kupon. Maka dari itu, pihaknya berharap kegiatan positif seperti ini dapat dilaksanakan lagi di Purworejo, dan ditambah kuota kuponnya.

Terlebih, kuota pupuk subsidi untuk Kabupaten Purworejo pada tahun 2024 ini juga menurun.

"Makanya tadi saya sampaikan ke Pupuk Indonesia, ya kalau bisa ditambah. Kita (kuota pupuk subsidi) 9 ribu ton urea, dan 5 ribu ton NPK, itu untuk satu tahun, tahun 2024. Kalau yang tahun 2023 kita 12 ribu ton ureanya, NPK 9 ribu ton, jadi kita menurun. Maka tadi saya sampaikan, kuota subsidinya dipenuhi. Kurangnya ya sekitar 30 persen, tapi kan lalu ada gebyar diskon pupuk nonsubsidi ini juga membantu petani, maka kami apresiasi baik kegiatan ini, petani juga bisa terbantu," terangnya.

BACA JUGA:Program Gebyar Diskon Pupuk, 5.000 Petani Purworejo Digelontor Pupuk Nonsubsidi Murah

Dikatakan, Kabupaten Purworejo ini surplus dalam hal produktivitas pertanian. Purworejo juga turut mensuplay Jawa Tengah sebanyak 300 ribu ton setiap tahunnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres