Hanya Sebulan Lebih, di Wonosobo Ditemukan 33 Kasus DBD

Hanya Sebulan Lebih, di Wonosobo Ditemukan 33 Kasus DBD

WAWANCARA. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Wonosobo, Heriyono ketika diwawancara. -Mohammad Mukarom-Magelang Ekspres

Jika tak segera ditangani, gejala demam bahkan bisa mencapai 40 derajat celcius dan cukup rawan merenggut nyawa.

"Dulu pernah ada yang sampai meninggal itu karena telat penanganan. Karena orang biasanya remeh, kalau demam dianggapnya sakit biasa. Tapi di 2024 ini tidak ada yang meninggal, tapi rata-rata menjalani rawat inap," ungkapnya.

BACA JUGA:RR Diperiksa di Kantor Bawaslu Wonosobo Selama 6 Jam, Berikut Pengakuannya

Menurut dia, kategori usia yang paling mudah terserang DBD adalah anak di bawah umur.

Karena itu, sepatutnya orang tua anak dapat terus mengawasi buah hatinya dan menjaga imunitas tubuh agar tak mudah terkena penyakit.

"Kematian itu sudah parah. Terjadi keterlambatan penanganan sampai pendarahannya berat. Ada pembuluh darah pecah. Seringnya anak-anak yang rawan," ucapnya.

Namun begitu, meski sejumlah tempat sudah tidak dilakukan penyemprotan fogging atau asap pembasmi nyamuk, Heriyono menilai, cara tersebut bukanlah satu-satunya solusi. Sebab, kandungan dalam fogging disebut justru menimbulkan dampak kurang baik bagi lingkungan, bahkan ke pernapasan manusia.

Cara paling ampuh yang paling mendasar baginya, melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Masyarakat dianjurkan untuk membersihkan tempat-tempat cekung yang membuat air menggenang.

Selain itu, membersihkan lingkungan yang lembab juga diperlukan demi mencegah perkembangbiakan nyamuk.

BACA JUGA:Di Wonosobo Ada Kelebihan Surat Suara Presiden, Tapi Tak Ada PSU, Kok Bisa?

Terlebih, Wonosobo merupakan daerah yang cukup intens diguyur hujan. Kata Heriyono, DBD di tahun 2024 akan berpotensi meningkat.

"Ini awal tahun harus waspada, Wonosobo rawan walupun tidak serawan di Semarang, Banyumas, Banjarnegara, dan Kebumen. Wonosobo masih bisa dikendalikan karena cuaca dingin, tapi hujannya tinggi sehingga masyarakat harus waspada," imbaunya.

Ia menuturkan, masyarakat untuk terus hati-hati dan tak sungkan-sungkan melakukan pemeriksaan di puskesmas ataupun di rumah sakit terdekat. Tak lain tujuannya supaya ada pencegahan sejak dini. (mg7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres