Amal Sholeh di Awal Dzulhijjah #1, Keistimewaan Puasa 1-9 Dzulhijjah Seperti yang Dilakukan Rasulullah

Amal Sholeh di Awal Dzulhijjah #1, Keistimewaan Puasa 1-9 Dzulhijjah Seperti yang Dilakukan Rasulullah

Amal Sholeh di Awal Dzulhijjah #1, Keistimewaan Puasa 1-9 Dzulhijjah Seperti yang Dilakukan Rasulullah--

MAGELANG EKSPRES-Beramal sholeh di awal bulan Dzulhijjah lebih baik dari jihad di jalan Allah.Apa pun amal sholeh yang dikerjakan di awal bulan Dzulhijjah maka nilainya lebih baik dari jihad.

Dalam hadits Ibnu ‘Abbas disebutkan,

« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».

“Tidak ada satu amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shalih yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah).”

Para sahabat bertanya, “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah pun tidak bisa mengalahkan kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali sedikit pun.” (HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968, dari Ibnu ‘Abbas. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)

BACA JUGA:Ingin Dicintai Allah SWT? Lakukan Amalan Ini di Bulan Dzulhijjah

Puasa adalah diantara amal sholeh yang dianjurkan pada awal bulan Dzulhijjah.

Sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam yang selalu mengerjakan puasa pada 1-9 Dzulhijjah.

Maka hendaklah kita meniatkan diri untuk menggapai pahala melimpah dengan mengerjakan puasa 1-9 Dzulhijjah.

Adapun dalil yang menunjukkan keistimewaan puasa di awal Dzulhijjah karena dilakukan pula oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sebagaimana diceritakan dari Hunaidah bin Khalid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis.” (HR. Abu Daud no. 2437 dan An-Nasa’i no. 2374. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Di antara sahabat yang mempraktikkan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijah adalah Ibnu ‘Umar. Ulama lain seperti Al-Hasan Al-Bashri, Ibnu Sirin dan Qotadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut untuk berpuasa.

BACA JUGA:Qurban Tidak Menjadikan Kita Miskin, Bahkan Allah Bakal Menggantikan dengan yang Lebih Banyak

Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama. (Latho’if Al-Ma’arif, hlm. 459)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: