Tiga Bacaan Dzikir yang Membuat Hati Tenang

Tiga Bacaan Dzikir yang Membuat Hati Tenang

Tiga Bacaan Dzikir yang Membuat Hati Tenang--

Ketiga, Baca Istighfar, astaghfirullah

Baca astaghfirullah... astaghfirullah berungkali. Mengakui kekeliruan,kesalahan kita dan berusaha menjadi yang lebih baik. Baca berulangkali supaya hati kita jauh lebih tenang.

Istighfar adalah penutup setiap amalan shalih. Shalat lima waktu, haji, shalat malam, dan pertemuan dalam majelis biasa ditutup dengan amalan dzikir istighfar ini.

Jika istighfar berfungsi sebagai dzikir, maka jadi penambah pahala. Sedangkan jika ada sesuatu yang sia-sia dalam ibadah, maka fungsi istighfar sebagai kafaroh (penambal).

‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz pernah membuat tulisan yang ingin dikirimkan ke berbagai ke negeri. Isi surat tersebut adalah memerintahkan mereka untuk menutup bulan Ramadhan dengan istighfar dan sedekah yaitu zakat fitrah.

Zakat fitrah berfungsi untuk menyucikan orang yang berpuasa dari hal-hal yang sia-sia dan dari kata-kata haram.

BACA JUGA:Baca Dzikir ini, agar Terhindar dari Bencana Alam di Tahun 2024!

Sedangkan istighfar berfungsi sebagai penambal atas kekurangan yang dilakukan selama berpuasa yaitu ketika melakukan hal-hal yang sia-sia dan perkara yang haram.

Oleh karena itu, sebagian ulama mengibaratkan zakat fitrah seperti sujud sahwi dalam shalat.

Puasa kita penuh cacat karena pelanggaran yang kita lakukan saat puasa. Maka puasa kita membutuhkan amalan shalih sebagai penggenapnya yakni istighfar.

Sebagian salaf menganjurkan agar setelah shalat, beristighfarlah. Tujuannya untuk menambal cacat dalam shalat. Ini dilakukan sebagaimana orang yang berbuat dosa beristighfar. Inilah keadaan orang-orang yang bagus ibadahnya (muhsin).

Sedangan para pelaku maksiat, bagaimana keadaan keseharian mereka? Sungguh merugi jika waktu untuk berbuat baik malah berbalik menjadi maksiat. Lalu waktu berbuat taat, malah jadi waktu sia-sia.

BACA JUGA:Terbangun Tengah Malam, Jangan Lupa Baca Dzikir Ini! Bukti Kedekatan Hamba pada Robnya

Al Hasan Al Bashri berkata, “Perbanyaklah istighfar karena kalian tidaklah tahu kapan waktu turunnya rahmat.”

Lukman pun pernah berkata pada anaknya, “Wahai anakku, basahilah lisanmu dengan bacaan istighfar (permohonan ampun pada Allah) karena Allah telah memilih beberapa waktu yang do’a orang yang meminta tidak tertolak saat itu”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: