Kasus DBD di Purworejo Terus Melonjak, Masyarakat Diimbau Terapkan PSN 3 Plus Serentak

Kasus DBD di Purworejo Terus Melonjak, Masyarakat Diimbau Terapkan PSN 3 Plus Serentak

Kantor Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Purworejo-EKO SUTOPO-PURWOREJO EKSPRES

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Purworejo terus mengalami peningkatan akhir-akhir ini.

Sejak bulan Desember 2024, serangan nyamuk Aedes Aegypti kian mengganas karena faktor musim penghujan yang mengakibatkan banyak genangan sehingga menimbulkan banyak perindukkan nyamuk.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kabupaten Purworejo, dr Sudarmi, MM melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P), dr.Budi Susanti M.Sc., menyebut sudah ada 3 korban yang meninggal karena DBD ini.

BACA JUGA:DBD Tewaskan Warga Trirejo, Dinkes Purorejo Rekomendasikan PSN Lingkungan

Kasus DBD ini merata di semua kecamatan, tertinggi di Kecamatan Purworejo, disusul Kutoarjo. Untuk kelurahan/desa dengan Kasus tertinggi Kelurahan Kutoarjo dan Pangenrejo,” sebutnya, Jumat (24/1).

Diungkapkan, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus DBD yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini, harus diputus mata rantai penularan DBD dengan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) 3 Plus secara serentak satu kabupaten dan kontinyu 10 kali selama 10 pekan.

Terutama pada desa dengan kasus DB 3 atau lebih, pembentukan pemantauan jentik di desa, sekolah, ponpes, OPD, kantor, fasilitas umum (terminal, pasar, stasiun) dan melaksanakan pemantauan jentik setiap hari.

BACA JUGA:Kejari Purworejo Tingkatkan Kasus Dugaan Tindak Pidana Proyek Mini Zoo Rp9,4 Miliar ke Tahap Penyidikan

“Jika ditemukan jentik segera dibuang di tempat lapang yang panas agar jentik mati,” ungkapnya.

Lebih lanjut Dinkes menghimbau kepada masyarakat untuk membersihkan jentik setiap hari mulai dari dalam rumah dan luar rumah, terutama ditempat perindukkan nyamuk, menghindari gigitan nyamuk menggunakan repelant/ lotion/minyak yang berbau menyengat/menanam tanaman pengusir nyamuk.

“Dan yang utama melakukan PSN 3 plus, yakni, menguras dan menyikat bak kamar mandi, menutup tempat penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas dan mencegah gigitan dan perkembangan nyamuk,” terang dr Santi.

BACA JUGA:Tiga Tersangka Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Diamankan Polda Jateng 

Pihaknya tidak menyarankan fogging karena tidak serta merta memberantas nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi penyebab DB.

“Disamping karena efek asap saat fogging berbahaya bagi tubuh serta menimbulkan polusi, juga cara ini tidak serta merta membunuh atau memberantas sarang nyamuk DB,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: purworejo ekspres