Petasan Membawa Petaka, Pemkab Magelang Imbau Orangtua Awasi Anak-anak

Petasan Membawa Petaka, Pemkab Magelang Imbau Orangtua Awasi Anak-anak

BAHAYA. Bermain petasan sering kali membuat petaka karena risiko dan bahayanya yang senantiasa mengintai.-IST-MAGELANG EKSPRES

MUNGKID, MAGELANGEKSPRES.ID - Pemkab Magelang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang mengimbau para orang tua agar mengawasi putra putrinya selama libur panjang dan melarang agar tidak bermain mercon atau petasan.

"Mercon dan petasan ini momok yang jadi tantangan dan tugas bagi para orangtua, karena berbahaya bagi masyarakat dan anak-anak," kata Kepala Kepala Disdikbud Kabupaten Magelang, Achmad Husein, Rabu 19 Maret 2025.

Terlebih, menurut Husein, mercon dan petasan telah membawa banyak korban di masyarakat, bahkan ada yang sampai meninggal.

BACA JUGA:25 Kg Bahan Peledak dan Mercon Dimusnahkan di Magelang

"Peran orang tua agar anak-anak mengisi kegiatan yang positif saat Ramadan sangat diperlukan, alternatifnya bisa diajak mengaji, atau ngabuburit bersama keluarga, supaya perhatian mereka teralihkan," bebernya.

Meskipun demikian, Husein mengakui, larangan bermain mercon dan petasan telah digaungkan oleh sekolah, kepolisian dan dinas terkait, tak lantas hilang dan tetap ada di masyarakat.

"Biasanya anak-anak belinya sembunyi-sembunyi, dimainkan sebelum tarawih atau saat pulang sekolah, sudah tak bosan-bosan melarang, tapi ya selalu saja 'ngeyel'," kata orang tua siswa, Kamil (36) saat ditemui Magelang Ekspres di SD Rambeanak 1, beberapa waktu yang lalu.

BACA JUGA:Polresta Magelang Amankan Pembuat dan Penjual Obat Mercon

Berbagai cara telah Kamil lakukan agar anaknya, Denis (10) tidak bermain petasan, seperti mengalihkan dengan kegiatan mengaji maupun bermain gadget.

"Ini sebenarnya tantangan buat kami para orang tua, karena lingkungan juga mempengaruhi, satu sisi kalau sekolah sampai sore kasian anaknya pasti capek karena puasa, kalau sampai siang saja larinya kalau tidak hp ya mercon," tuturnya.

Hal senada juga disampaikan Tyas (30) Guru di SD Rambeanak 1 yang juga melakukan sidak untuk memastikan para siswa tidak membawa petasan ke sekolah.

BACA JUGA:Alhamdulillah, Ledakan Mercon di Salaman, Tidak Memakan Korban Tapi…

"Pelajaran juga kami padatkan, ada kegiatan pesantren kilat dan ngaji bersama juga, hanya saja pengawasan kami terbatas saat di sekolah saja," jelasnya.

Terlebih, berbagai ekstra kulikuler seperti pramuka maupun kesenian juga diliburkan sehingga anak-anak pulang lebih awal dan banyak menghabiskan waktu di rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres