3 Tingkatan dalam Interaksi dengan Al Qur’an, Yang Paling Utama Tingkatan Amal

3 Tingkatan dalam Interaksi dengan Al Qur’an, Yang Paling Utama Tingkatan Amal

3 Tingkatan dalam Interaksi dengan Al Qur’an, Yang Paling Utama Tingkatan Amal--

Saya, wahai Ibnu Mas'ud, membaca mufassal.

Mufassal itu dari surat Qaf sampai akhir Al-Qur'an. Orang ini bercerita bahwasanya beliau membacanya dalam satu rakaat saja, tapi ceritanya justru malah disambut oleh Ibnu Mas'ud dengan sebuah pertanyaan yang mengingkari cara membaca seperti itu.

Beliau mengatakan,

هَذًّا كهَذِّ الشِّعرِ!

"Apakah engkau membacanya begitu cepat seperti membaca syair?!"

إِنَّ قَوْمًا يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُم

"Ada sebagian kaum yang membaca Al-Qur'an dan bacaan mereka tidak melewati tenggorokan mereka."

Kemudian beliau mengatakan,

وَلَكِنْ إِذَا وَقَعَ فِي الْقَلْبِ فَرَسَخَ فِيهِ نَفَع

"Tapi bacaan yang seharusnya adalah bacaan yang [ وَقَعَ فِي الْقَلْبِ ] yang menyentuh hati, kemudian kuat di hati itu; itulah yang bermanfaat."

وَلَكِنْ إِذَا وَقَعَ فِي الْقَلْبِ

"Tapi kalau dihayati dengan hati, diresapi dan menancap kuat di hati, itulah yang bermanfaat."

BACA JUGA:Mencontoh Para Ulama yang Bersemangat Menghatamkan Al Qur’an di Bulan Ramadhan

Jadi, bacaan itu yang bermanfaat. Beliau ingin agar umat Islam tidak fokus dengan angka-angka bacaan, khataman. Tapi Beliau mengarahkan para sahabat dan murid-murid Beliau untuk melangkah lebih tinggi, yaitu menggabungkan antara tilawah dengan tadabur.

Adapun amal, maka ini adalah derajat yang paling tinggi; tingkat interaksi dengan Al-Qur'an yang paling tinggi.

Dalam ayat yang sama yang sudah kita sebutkan sebelumnya, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

{ كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ ۞ }

"Kitab yang telah kami turunkan kepadamu wahai Rasulullah, kitab yang penuh dengan barakah, agar mereka mentadaburi ayat-ayatnya dan juga agar orang-orang yang memiliki akal, ingat."

Jadi Al-Qur'an adalah peringatan. Al-Qur'an diturunkan untuk diamalkan, dan itu adalah tujuan utama dari diturunkannya Al-Qur'an.

{ ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ ۞ }

"Kitab (Al-Qur'an) ini adalah tidak ada keraguan di dalamnya, dia adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 2)

Petunjuk, kandungannya sebagian berisi tentang hukum-hukum Islam. Hukum-hukum Islam ini ada yang wajib, ada yang sunah, ada yang makruh, ada yang haram, ada yang boleh; maka kita harus mengamalkannya. Artinya, kalau haram: kita tinggalkan, makruh: kita jauhi, wajib: harus kita kerjakan, sunah: kita dianjurkan untuk melakukannya, yang mubah: boleh untuk kita lakukan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: