PKS dan Nasdem Lapang Dada, Gerindra Dapat 2 Menteri
JAKARTA - Partai Gerindra yang merupakan rival partai pendukung Joko Widodo - Ma\\\'ruf Amin diprediksi mendapat dua menteri dalam Kabinet Kerja jilid II. Hal tersebut terlihat saat Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo datang ke Istana Negara untuk memenuhi undangan Joko Widodo. Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya mengatakan partainya sangat berbesar hari dan lapang dada dengan kondisi tersebut. \"Partai NasDem legawa kemungkinan Gerindra dapat dua jatah menteri,\" katanya menanggapi kedatangan Prabowo Subianto dan Edy Prabowo ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10). Menurutnya, kemungkinan Gerindra mendapat jatah dua menteri dalam pemerintahan Jokowi-Ma\\\'ruf masih dalam batas kewajaran. \"Saya rasa ini masih dalam batas toleransi (Gerindra dapat dua menteri),\" katanya. Presiden Jokowi, menurutnya, pasti memliki alasan lain mengapa Gerindra dapat masuk dalam pemerintahan. \"Mungkin Pak Jokowi melihat dari berbagai sisi mengapa Gerindra masuk dalam koalisi pemerintah,\" tuturnya. Partai NasDem pun menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi terkait susunan kabinet kerja jilid II ini karena itu merupakan hak prerogatif presiden. \"Kita di NasDem Sami\\\'na Wa Atho\\\'na,\" ujar Willy. Terkait berapa jumlah menteri yang akan didapat NasDem, Willy mengaku NasDem akan menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden. Sebagai partai pendukung, tambah dia, NasDem akan terus mengawal pemerintahan Jokowi-KH Maruf Amin. Hal itu juga berulangkali ditegaskan oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh bahwa NasDem mendukung tanpa syarat pemerintahan Jokowi-KH Maruf Amin . \"Sikap itu menjadi pedoman dan landasan bagi NasDem,\" ucapnya. Baca Juga Ratusan Rumah Rusak, Puting Beliung Kepung Wonosobo Sementara itu PKS, tak mempermasalahkan mitra koalisinya di Pilpres 2019, Gerindra masuk dalam kabinet jokowi-Ma\\\'ruf Amin. Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan partainya tak mempermasalahkan Presiden Joko Widodo mengundang Prabowo Subianto datang ke Istana Negara. \"Itu bukan domain PKS, itu domain Presiden untuk mengundang, itu hak Gerindra untuk menerima atau tidak. Semua silakan menentukan haknya masing-masing, rakyat akan menilai dan memberikan keputusannya pada Pemilu yang akan datang,\" kata Hidayat di Kompleks Parlemen. Menurutnya, PKS tak merasa ditinggalkan ketika Gerindra bergabung dalam pemerintahan Jokowi-Ma\\\'ruf. Sebab koalisi di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 sudah bubar sehingga tidak ada yang meninggalkan dan ditinggalkan. Menurut dia, jika Prabowo mengambil sikap bergabung pemerintahan, itu hak masing-masing dan tentu sudah mempertimbangkan konsekuensi yang diambilnya. \"Semua silakan melakukan haknya masing-masing, rakyat yang akan menilai dan memberikan keputusan pada Pemilu yang akan datang,\" ujarnya. Rakyat sebagai pemilik kedaulatan yang telah memilih dan mengantarkan partai pada posisinya masing-masing, akan melihat dengan cermat. \"Rakyat sebagai pemilik kedaulatan tentu akan menilai dengan secermat mungkin, dan yang menjadi ukurannya kemungkinan di Pilkada 2020,\" katanya. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku partainya siap membantu dalam kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo. \"Saya bersama saudara Edhy Prabowo, kami diminta untuk memperkuat kabinet beliau, dan saya sudah sampaikan keputusan kami dari Partai Gerindra apabila diminta kami siap membantu dan hari ini siap diminta dan kami sanggupi untuk membantu,\" kata Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta. Prabowo secara tersirat mengaku Partai Gerindra mendapat jatah menteri sebanyak 2 posisi. \"Yang dipanggil dua jadi berapa kira-kira?\" ucap Prabowo. Prabowo mengaku akan ditempatkan di sektor pertahanan. \"Saya beliau izinkan untuk menyampaikan bahwa saya diminta beliau di bidang pertahanan,\" katanya. Prabowo pun berjanji akan bekerja sekeras mungkin dalam bertugas. \"Tadi beliau memberi beberapa pengarahan dan saya akan bekerja sekeras mungkin untuk mencapai sasaran-sasaran dan harapan yang ditentukan,\" tambah Prabowo. Baik Prabowo Subianto maupun Edhy Prabowo tidak banyak memberikan keterangan kepada wartawan, namun memilih menyerahkan kepada Presiden.(gw/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: