Diduga Keroyok Anggota TNI, 5 Warga Temanggung Balas Dikeroyok, 1 Orang Tewas

Diduga Keroyok Anggota TNI, 5 Warga Temanggung Balas Dikeroyok, 1 Orang Tewas

Inilah foto korban meninggal dan luka usai terjadinya peristiwa pengeroyokan yang melibatkan oknum anggota TNI dari Satuan Elite Mekanis Raider 411/Pandawa/6/2 Kostrad bermarkas di Salatiga. (Foto: istimewa.)-Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad)-magelang ekspres

SALATIGA, MAGELANGEKSPRES.DISWAY. ID - Lima pemuda asal Kabupaten Temanggung menjadi korban atas kejadian pengeroyokan yang diduga melibatkan oknum anggota TNI dari Satuan Elite Mekanis Raider 411/Pandawa/6/2 Kostrad yang bermarkas di Salatiga.

Satu di antaranya tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka lebam di bagian wajah dan kini tengah dalam perawatan intensif tim medis RST dr Asmir Salatiga.

Mereka adalah Ali Akbar Inung Rafsanjani (20) warga Ngumbulan RT 03 RW 03, Kelurahan Candimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Yahya (22) , Karyawan Percetakan Surya warga Desa Tlahap, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Ari Suryo Saputro (23) warga Munding Kidul Kundisari RT 04 RW 06, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Arif Fahrurrozi (22) warga Parakan Temanggung RT 03 RW 02, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung dan Argo Wahyu Pamungkas (32) warga Dakaran, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung yang tak lain merupakan korban meninggal dunia.

Dalam keterangannya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Tatang Subarna, menyebut bahwa insiden yang melibatkan oknum TNI Yonif 411/Raider Salatiga, terjadi pada Kamis (1/9/2022).

Peristiwa tersebut dipicu oleh adanya pengeroyokan yang dilakukan oleh kelima warga Temanggung tersebut terhadap Pratu RW yang tak lain adalah anggota Yonif 411/Raider Salatiga.

Kronologinya, Pratu RW yang saat itu tengah memboncengkan sang istri yang sedang hamil 6 bulan terserempet oleh rombongan yang terdapat dalam satu unit mobil pick up di sekitar depan rumah dinas Wali Kota Salatiga.

Bukannya berhenti dan meminta maaf, AWP dan keempat temannya justru langsung kabur dari lokasi. Bahkan, sebelum kabur dari lokasi, AWP dan keempat temannya sempat membentak Pratu RW dan istri.

Namun yang bersangkutan tidak menghiraukan dan sesampainya di Pasar Blauran, Pratu RW malah dihentikan oleh saudara Argo Wahyu Pamungkas (AWP). Selanjutnya saudara AWP bersama keempat temannya tersebut menggeroyok Pratu RW," ujarnya di Jakarta.

Istri Pratu RW yang panik dan ketakutan melihat suaminya dikeroyok dan tersungkur di jalan, lanjut Brigjen Tatang, lantas meminta pertolongan di WA Grup leting suaminya.

Selanjutnya, teman-teman leting Pratu RW melakukan pencarian hingga akhirnya berhasil menemukan para pelaku pengeroyokan. Mereka kemudian langsung dibawa ke Yonif 411/Raider sebelum akhirnya dilarikan ke RST Dr. Asmir Salatiga karena mengalami luka-luka.

Karena pengeroyokan itu, Pratu RW juga menderita sejumlah luka-luka pada tubuhnya, serta harus mendapat perawatan di RST dr. Asmir Salatiga.

Diduga, kelima warga Temanggung yang mengeroyok Pratu RW di Pasar Blauran itu, tengah dalam pengaruh minuman keras (miras). "Setelah mendapatkan perawatan, pada Jumat (2/9/2022) satu orang pengeroyok (Argo Wahyu Pamungkas) dinyatakan meninggal dunia dan 4 orang lainnya masih menjalani pengobatan di RST Dr. Asmir Salatiga,” jelasnya.

Kini, kejadian tersebut tengah dalam penanganan Denpom IV/3 Salatiga yang berkoordinasi dengan pihak Polres Salatiga untuk proses lebih lanjut.

Sementara itu, jenazah AWP (32) telah dimakamkan di kampung halamannya yang berada di Desa Geblog, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, pada Jumat (2/9/2022) malam.

Menurut informasi yang diterima, jenazah AWP diantar ke rumah duka sekitar pukul 14.00 wib. Kemudian jenazah AWP dimakamkan setelah Maghrib di pemakaman umum setempat. Sementara, keempat rekan AWP hingga detik ini masih dirawat di RST DKT Salatiga. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com