Dorong Prestasi Penerima Beasiswa, Lazismu Kota Magelang Adakan Parenting

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Lazismu Kota Magelang sebagai bagian dari unsur pembantu pimpinan Muhammadiyah mempunyai 29 siswa binaan yang menempuh jenjang SMA/ SMK dan juga sarjana. Mereka semuanya menempuh pendidikan di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).

Dalam mendorong prestasi para penerima beasiswa, maka butuh sinergi antara siswa, sekolah dan juga orang tua. Ini merupakan komponen yang tak bisa dilepaskan dalam mengawal pendidikan para siswa yang menerima beasiswa melalui Lazismu Kota Magelang.

Hal ini mendorong Lazismu untuk mengadakan kegiatan "Parenting" sebagai langkah mengawal prestasi para penerima beasiswa.

"Bentuk keamanahan kami dalam membangun kepercayaan terhadap para muzakki, maka kami harus serius dalam mengawal para penerima beasiswa. Sehingga ada prestasi yang betul-betul dapat kita sampaikan secara langsung kepada para muzakki," ucap selaku Kepala Devisi Program Lazismu Kota Magelang, Sri Rahayu.

Menurutnya, peran orang tua dalam memotivasi para putra-putrinya menjadi faktor penting. Kepedulian dan perhatian dalam perkembangan belajar putra-putrinya menjadi unsur yang mampu membantu para penerima beasiswa dapat terkontrol.

"Maka melalui parenting ini diharapkan memberikan pemikiran terbuka kepada para orang tua. Tidak hanya sekadar menitipkan putra-putrinya, tetapi paham apa yang menjadi target putra-putrinya," jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Lazismu bekerjasama dengan Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma). Hadir sebagai pembicara Akhmad Liana Amrul Haq,  M.Psi, Psikolog.

"Terimakasih kepada para muzakki yang sudah mempercayakan hartanya melalui Lazismu Kota Magelang. Anda sudah membantu mengentaskan kemiskinan dengan meningkatkan kualitas pendidikan para penerima manfaat beasiswa," tutur selaku Ketua Lazismu Kota Magelang, Andi Triyanto.

Kegiatan yang diselenggarakan pada oktober lalu juga dihadiri oleh para kepala sekolah para penerima beasiswa sekolah. Diharapkan, sinergi pembinaan tidak hanya ditangan Lazismu. Namun menjadi tanggungjawab bersama.

"Kita harus sinergi. Lazismu tidak bisa sendiri. Di sekolah yang paham adalah pihak sekolah. Ini sebagai kontrol bersama," tandasnya. (rls)

Sumber: magelangekspres.com