Cegah Stunting, Dinkes Wonosobo Gelar Kampanye Aksi Bergizi, Sasar Anak Usia Sekolah

Cegah Stunting, Dinkes Wonosobo Gelar Kampanye Aksi Bergizi, Sasar Anak Usia Sekolah

KAMPANYE. Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, gelar Kampanye Gerakan Aksi Bergizi di MTsN 1 Wonosobo.(foto : Agus Supriyadi/Wonosobo ekspres)--magelang ekspres

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Pemkab Wonosobo melalui Dinas Kesehatan menggelar kampanye gerakan aksi bergizi, belakangan ini. Kampanye tersebut menyasar anak usia sekolah dan remaja. Hal ini sebagai bentuk nyata atas kepedulian bersama dalam penanganan stunting.

Kepala Dinas Kesehatan Wonosobo, dr. Mohamad Riyanto mengatakan, tingginya prevalensi stunting, menjadi sebuah permasalahan dan ancaman serius dalam mewujudkan kualitas generasi bangsa, sebagai objek dan subjek pembangunan.
Untuk itu, perlunya berbagai upaya dalam mengatasi permasalahan ini, salah satunya melalui gerakan, sosialisasi dan edukasi percepatan penurunan stunting pada anak usia sekolah dan remaja.

“Sebagaimana kita ketahui bersama, pondasi dasar kemajuan pembangunan adalah sumber daya manusia yang berkualitas, yang dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya pemenuhan gizi,” katanya.

Menurutnya, melalui kampanye aksi bergizi diharapkan mampu membiasakan para remaja untuk mengkonsumsi makanan sesuai menu isi piringku, utamanya protein hewani dan konsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri seminggu sekali.

“Anak utamanya pelajar dan remaja harus dibiasakan untuk mengkonsumsi makanan bergizi, untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan, sehingga tidak terjadi kasus kekurangan gizi,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengemukakan “Kampanye AksiBergizi” di Kabupaten Wonosobo, yang menyasar anak usia sekolah dan remaja.
“Kampanye aksi bergizi, sebagai bentuk aksi nyata atas kepedulian bersama dalam penanganan stunting,” tandasnya.

Afif berharap, kemitraan dan sinergitas antar seluruh pemangku kepentingan untuk terus dikuatkan dalam melaksanakan dan mensinergikan gerakan aksi bergizi di semua sekolah. Tahun 2024, Wonosobo Bebas Anemia menuju Zero Stunting.

“Saya minta, sekolah terus berkoordinasi dengan Puskesmas dalam mengimplementasikan program Aksi Bergizi, untuk mewujudkan sekolah dan madrasah sehat, salah satunya melalui Trias UKS/M pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat,” ucapnya.

Menurutnya, Upaya Pemkab Wonosobo untuk menekan angka stunting mulai menunjukkan hasil. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, stunting di kabupaten dingin ini turun di angka 22,7 %. Sangat signifikan. Turun 5,4 % dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar 28,1%.

Kabupaten Wonosobo termasuk diantara 15 kabupaten dan kota yang mengalami penurunan, dengan tingkat penurunan tertinggi keenam setelah Kota Semarang, Demak, Kota Tegal, Jepara  dan Kabupaten  Tegal. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres