Dukung Penolakan RUU Pertembakauan, Kementan Tanam Tembakau di Lereng Sumbing

BACA JUGA:Ini Alasan Temanggung Kembali Sabet Penghargaan PPD 2023, Dwi Sukarmei: Peduli dengan Lingkungan

Hal senada juga dikatakan Ketua APTI Pamekasan, Madura Jawa Timur, Samukrah yang turut dalam kegiatan tersebut.

Dia mengaku prihatin sekaligus kecewa terhadap pasal-pasal kontroversi di dalam RUU Kesehatan tersebut.

Tak beda jauh dengan Temanggung, Madura juga menjadi pulau penghasil tembakau berkualitas.

Para petani di sana, menggantungkan musim kemarau ini untuk menanam tembakau, berharap harga jual bahan baku rokok ini bisa untuk mencukupi kebutuhan mereka.

"Tapi sungguh ini (RUU Pertembakauan) adalah niatan yang tidak masuk akal. Tidak pernah disampaikan petani, padahal petani adalah objek utama yang paling terdampak atas RUU ini," katanya.

Kekecewaan lain juga diungkapkan Ketua APTI Jawa Barat, Suryana.

Menurut Suryana, pemerintah jelas menunjukkan inkonsistensi jika nantinya mengesahkan RUU Omnibuslaw Kesehatan.

Bahkan dia menilai, negara sudah mempraktikkan peribahasa air susu dibalas dengan air tuba, karena selama ini negara sudah menikmati penerimaan negara hingga Rp245 triliun dari dana cukai hasil tembakau (CHT).

BACA JUGA:Waspada Penyebaran Malware Android, Kapolres Purworejo Himbau Masyarakat Lakukan Langkah Pencegahan

"Negara menikmati penerimaan CHT itu dari petani. Tapi petani di sini justru dimatikan," papar dia.

Oleh karena itu, dia menolak secara tegas pasal RUU Pertembakauan yang terkesan mendiskriminasi tembakau dan tidak adil terhadap petani.

Menanggapi kondisi tersebut, Koordinator Tanaman Semusim, Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan RI, Ronald Evan Zigler mengatakan, pihaknya akan terus mendukung petani dengan menolak RUU Pertembakauan.

"Kementan tentunya mendukung para petani tembakau untuk meningkatkan produktivitas. Kementan bersama petani menolak dan menyayangkan polemik regulasi pertembakauan," jelas Ronald.

BACA JUGA:3 Tempat Wisata Magelang yang Mendunia Terbaru 2023

Sumber: magelang ekspres