Siswa SLB Bantul Berwisata ke Candi Borobudur, Bentuk Pengembangan Destinasi Wisata Ramah Difabel
MELUKIS. Berwisata ke Candi Borobudur siswa SLBN 2 Bantul melukis kemegahan candi, Rabu, 13 September 2023.-Istimewa-MAGELANG EKSPRES
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) terus mengembangkan Destinasi Wisata yang inklusif. Salah satunya, dengan menerima kunjungan siswa SLB N 2 Bantul untuk berwisata di Candi Borobudur, Rabu, 12 September 2023.
Pada kunjungan kali ini diikuti oleh 255 peserta yang terdiri dari 124 siswa, 42 guru karyawan, 8 mahasiswa dan 82 wali siswa. Selain berkunjung ke situs candi dan menyimak cerita sejarah candi.
Aspek inklusivitas merupakan aktualisasi pariwisata yang berkualitas, adil, dan berkelanjutan. Kunjungan ini sebagai sarana edukasi dan pengenalan destinasi wisata Cagar Budaya yang juga merupakan warisan budaya dunia versi UNESCO.
BACA JUGA:Fakta-Fakta Candi Asu Magelang Terungkap dari Mulai Asal Usul Hingga Seni Arsitektur
General Manager of Borobudur, Jamaludin Mawardi beserta tim manajemen menyambut kedatangan siswa SLB N 2 Bantul di area Marga Utama, Taman Wisata Candi Borobudur.
Keagungan candi bercorak Budha yang dibangun pada era Dinasti Syailendra ini, menorehkan kekaguman di wajah siswa-siswi SLB N 2 Bantul.
“Kunjungan spesial ini merupakan bentuk dukungan dan empati kami kepada teman-teman difabel, khususnya siswa-siswi dari SLB 2 N Bantul ini. PT TWC terus berupaya untuk membangun kawasan destinasi wisata yang inklusif, hingga bisa dikunjungi oleh semua pihak,” jelas Jamaludin Mawardi.
Sebelum berkunjung ke zona utama Candi Borobudur, peserta diajak ke area Taman Lumbini untuk mendapatkan penjelasan mengenai sejarah serta nilai-nilai yang terkandung di tiap relief Candi Borobudur. Siswa-siswi kemudian melanjutkan dengan aktivitas melukis Candi Borobudur.
BACA JUGA:Akibat Kemarau Panjang, Lahan Warga Tempuran Magelang Terbakar
Setelah itu, mereka melalui jalur ramp yang dibangun khusus untuk menunjang aktivitas para wisatawan difabel yang berkunjung ke Candi Borobudur. Ramp merupakan bidang miring yang dibuat untuk menghubungkan perbedaan ketinggian lantai yang memiliki permukaan lurus.
Dari pelataran Candi Borobudur, peserta kunjungan kemudian memasuki area Museum Kapal Samudraraksa. Di museum ini, peserta diajak belajar tentang kebesaran peninggalan maritim dari nenek moyang bangsa Indonesia.
Peninggalan sejarah maritim ini salah satunya terpatri melalui gambar kapal tradisional berbahan kayu di salah satu relief Candi Borobudur.
“Ini merupakan pengalaman baru dan memberikan kesan mendalam bagi mereka semua. Kami bekerja sama dengan PT TWC ingin mengenalkan destinasi cagar budaya seperti Candi Borobudur ini kepada mereka. Upaya kolaborasi ini tentunya bermanfaat bagi semua pihak, terlebih siswa-siswi untuk lebih mencintai akar budaya bangsanya sendiri,” jelas Kepala Sekolah Kepala Sekolah SLB N 2 Bantul Astuti Hermawati.
BACA JUGA:Ikan Langka di Sungai Progo, Menjadi Kuliner Khas Magelang, Mangut Beong Namanya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres