Status Gunung Slamet Naik Jadi Waspada, Benarkah Mitos Ramalan Jayabaya Sudah Semakin Dekat?

Status Gunung Slamet Naik Jadi Waspada, Benarkah Mitos Ramalan Jayabaya Sudah Semakin Dekat?

Status Gunung Slamet Naik Jadi Waspada, Benarkah Mitos Ramalan Jayabaya Sudah Semakin Dekat?--

5. Ramalan Jayabaya Pulau Jawa akan terbelah

Dari sekian banyak kepercayaan masyarakat, ramalan Jayabaya ini yang paling populer.

Apalagi saat ini status Gunung Slamet sudah menjadi waspada, sehingga tidak sedikit yang meyakini jika Gunung Slamet meletus maka Pulau Jawa akan terbelah.

Dalam buku "Jangka Jayabaya", terdapat kalimat yang menyatakan bahwa Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua.

Meskipun banyak yang mengartikan kalimat tersebut sebagai ramalan, namun sebenarnya Jangka Jayabaya memiliki pesan moral yang sangat tinggi.

BACA JUGA:Misteri Dibalik Keindahan Gunung Semeru, Ramalan Jayabaya: Pulau Jawa Akan Terbelah

Menurut jurnal Ramalan Jayabaya karya Ahmad Abu Hamid, terdapat beberapa ramalan Jayabaya yang menarik perhatian, termasuk ramalan tentang terbelahnya Pulau Jawa menjadi dua dan jumlah orang Jawa yang tinggal separuh akibat bencana atau perang saudara.

Prabu Jayabaya dikenal luas karena banyaknya mitos yang berkaitan dengan prediksinya dan masih sering dibicarakan. 

Hal ini terkait dengan Gunung Slamet yang terletak di antara 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah jika terjadi erupsi. 

Seperti yang diketahui, Indonesia dikelilingi oleh sejumlah gunung berapi yang masih aktif atau ring of fire.

Diantara gunung-gunung berapi yang masih aktif tersebut, tampaknya masih memiliki potensi besar untuk menyebabkan letusan yang dahsyat.

BACA JUGA:7 Mitos Gunung Merapi Paling Populer, Nomor 4 Ada Lokasi Jual Beli Makhluk Gaib

Potensi erupsi di gunung-gunung aktif di Indonesia ini menimbulkan kekhawatiran akan datangnya bencana besar.

Oleh karena itu, ramalan Jayabaya tentang kemungkinan terbelahnya Pulau Jawa harus dijadikan sebagai peringatan dan kewaspadaan bagi masyarakat Indonesia.

Beberapa mitos lokal juga membuat bencana alam tersebut terlihat lebih menakutkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: